Tulungagung, jurnalmataraman.com, Pencemaran air sungai di Tulungagung cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, saat ini mayoritas sungai di Tulungagung masuk kategori tercemar sedang. Pencemaran air sungai ini disebabkan dari bakteri E.Coli imbas dari feses manusia atau hewan.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tulungagung, Suroso mengatakan, berdasarkan data yang dimiliki, pihaknya menyebut bahwa indeks kualitas air di Kabupaten Tulungagung berada pada angka 58 poin.
“Itu menunjukkan pencemaran air sungai di Tulungagung masuk kategori sedang,” katanya.
Suroso menjelaskan, penyebab terjadinya pencemaran air sungai tersebut cukup beragam. Mulai dari limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai, limbah perusahaan hingga limbah feses.
Bahkan beberapa kawasan, seperti wilayah perkotaan, air sungainya sudah menimbulkan bau tidak sedap dan warna air cukup keruh.
“Nyaris semua sungai di Tulungagung sudah tercemar. Kami sudah melakukan kajian sebagian besar penyumbang pencemaran sungai-sungai di Tulungagung disebabkan oleh bakteri E. Coli. Terlebih lagi, kotoran ternak yang dibuang pada bagian hulu sungai juga menjadi salah satu penyebabnya,” jelasnya.
Suroso menegaskan, pencemaran air sungai ini merupakan masalah yang cukup kompleks.
Menurutnya, kerjasama antara pemerintah daerah, masyarakat sampai stakeholder terkait lainnya penting untuk dilakukan guna menanggulangi pencemaran sungai.
“Airnya ini bahaya dikonsumsi kebutuhan rumah tangga. Pencemaran yang terjadi akan semakin parah polutan yang masuk ke sungai setiap hari terus bertambah. Sulit kalau tidak ada kerjasama yang baik,” pungkasnya. (rga/mj)