Kediri, jurnalmataraman.com – Ratusan warga, mayoritas ibu-ibu, memadati area parkir depan Masjid An-Nur Pare di Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Mereka rela antre sejak pagi hari untuk mendapatkan sembako murah dalam acara Gerakan Pangan Murah (GPM) yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa meskipun acara baru dibuka resmi pukul 08.00 WIB, warga sudah berdesakan untuk membeli berbagai bahan pokok seperti beras, gula, dan minyak goreng yang dijual dengan harga lebih murah dibandingkan harga pasaran.
Warsini, salah seorang pembeli, mengungkapkan bahwa ia merasa sangat terbantu dengan adanya acara ini. Ini sangat membantu masyarakat, terutama menjelang bulan Ramadhan nanti. Harga bahan pokok yang lebih murah sangat meringankan beban ekonomi.
“Harga disini sedikit lebih murah daripada di pasaran, contohnya telur perkilonya selisih 3 ribu,” ungkap Warsini.
Kepala Bidang Ketersediaan Distribusi dan Kerawanan Pangan DKPP Kabupaten Kediri, Arbai, menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok di pasaran menjelang hari besar keagamaan, seperti Ramadhan. Dengan adanya program ini, masyarakat dapat membeli bahan pangan langsung dari vendor dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga pasaran.
“Gerakan pangan murah yang diselenggarakan hari ini bekerjasama antara Dinas Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri dalam rangka untuk tetap menstabilkan pasokan dan harga bahan pokok Dimana pada menjelang bulan ramadhan ini ada kecenderungan untuk harga mengalami kenaikan, oleh karena itu kita hadir di tengah masyarakat,” ujar Arbai.
Arbai menyebutkan bahwa harga telur dalam program ini dijual seharga Rp27.000 per kilogram, lebih murah dibandingkan harga pasar yang sudah menyentuh Rp29.000 per kilogram. Sementara itu, gula pasir dijual Rp15.500 per kilogram dan minyak goreng Rp17.000 per liter.
Dalam program ini, setiap warga hanya diperbolehkan membeli maksimal dua pack beras dan dua kilogram gula pasir, sementara untuk minyak goreng dan komoditas lainnya tidak ada batasan pembelian. Kebijakan ini bertujuan agar lebih banyak warga yang bisa menikmati harga murah dan mendapatkan kebutuhan pangan dengan harga yang terjangkau.
Dengan program ini, masyarakat di Kabupaten Kediri berharap bisa lebih mudah mengakses sembako dengan harga yang lebih stabil menjelang bulan Ramadhan dan hari besar keagamaan lainnya.
Editor : Fikri Fadhlul Aziz
Ikuti WhatsApp Channel JTV Kediri dan dapatkan informasi terbaru dengan klik link berikut s.id/jtvkediriwa