Tulungagung, jurnalmataraman.com, Seorang pria berinisial S (65) warga Desa Nglampir, Kecamatan Bandung Tulungagung ditemukan tidak bernyawa di rumahnya pada Rabu (29/11/2023).
Diketahui korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gandir (gantung diri).
Berdasarkan informasi yang didapat, korban nekat mengakhiri hidupnya lantaran diduga mengalami depresi. Pasalnya, korban juga sempat mencoba bunuh diri beberapa bulan sebelumnya.
Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu Mujiatno mengatakan, kronologi terungkapnya kasus tersebut bermula saat tetangga korban mencoba untuk mengetuk pintu rumah korban namun tidak ada jawaban.
Saat itu, tetangga korban mencoba menarik tuas pintu depan rumah korban, rupanya pintu tersebut dalam keadaan tidak terkunci, sehingga tetangga korban lantas segera masuk ke dalam rumah korban untuk menyalakan lampu.
“Sekitar jam 17.30 WIB, saat lampu dinyalakan, saksi dikagetkan mendapati korban dalam keadaan gantung diri. Saksi pertama kali dari kasus ini yakni tetangga korban dan orang tuanya,” katanya.
Saat itulah, korban diketahui gandir pada gawangan pintu menuju dapur rumahnya dengan menggunakan satu buah selendang yang dililitkan di lehernya.
Mendapati hal itu, para saksi lantas menghubungi Kepala Desa (Kades) setempat untuk melaporkan kasus tersebut.
Selanjutnya kasus ini dilaporkan ke Polsek Bandung dan diteruskan ke Tim Inafis Polres Tulungagung.
Setelah petugas medis datang, korban segera dievakuasi dengan cara diturunkan dan diletakkan di ruang tamu rumahnya.
“Petugas melakukan olah TKP, diketahui korban tinggal seorang diri. Anaknya sudah lama tinggal terpisah dengan korban dan menetap di Kalimantan. Korban enam bulan lalu sempat mencoba melakukan percobaan bunuh diri namun gagal,” jelas Mujiatno.
Sementara itu, saat ini keluarga korban sudah menerima kematian korban dan bersedia membuat surat pernyataan untuk tidak menuntut pihak manapun. Korban saat ini sudah dimakamkan di pemakaman umum setempat. (rga/mj)