Tulungagung, jurnalmataraman.com – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang meluas ke berbagai daerah, termasuk Tulungagung, berdampak signifikan pada penjualan daging sapi. Para pedagang sapi di Jalan Abdul Fatah, Kelurahan Mangunsari, mengaku mengalami penurunan penjualan hingga 30 persen.
Meskipun ada wabah, suplai daging sapi tetap lancar, dan harga eceran tidak mengalami kenaikan. Saat ini, harga daging sapi berkisar antara Rp110.000 hingga Rp115.000 per kilogram.

Annafis, salah satu pedagang daging sapi, menjelaskan bahwa sebelum wabah PMK, ia mampu menjual hingga 170 kilogram daging sapi per hari. Kini, penjualannya hanya mencapai sekitar 100 kilogram.
“Ketika ada wabah PMK pembelian daging mulai menurun dikarenakan pada takut untuk membeli, pembelian daging kurang lebih turun 30 persen, harga daging tetap diantara 110 ribu hingga 115 ribu, untuk pembelian kebanyakan warga yang mempunyai usaha bakso,” ujar Annafis, Pedagang Daging Sapi.
Andri, seorang pembeli daging sapi yang memanfaatkan daging untuk usaha bakso, mengaku lebih hati-hati dalam membeli daging selama wabah PMK. Ia selalu memastikan kualitas daging dengan bertanya langsung kepada pedagang.
“Munculnya PMK ini membuat saya takut, yang membuat saya takut itu sapinya sehat atau tidak,” ungkap Andri, Pedagang Bakso.
Para pedagang berharap agar wabah PMK segera teratasi. Jika wabah ini berlanjut hingga momen Lebaran, dampaknya diperkirakan akan semakin besar karena kebutuhan daging sapi pada saat tersebut meningkat tajam.
Editor : Fikri Fadhlul
Ikuti WhatsApp Channel JTV Kediri dan dapatkan informasi terbaru dengan klik link berikut s.id/jtvkediriwa