Tulungagung, jurnalmataraman.com – Ruas jalur pantai selatan di Tulungagung yang dikerjakan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR, mencapai 54 Km, yang membentang mulai Kecamatan Besuki hingga Kecamatan Pucanglaban.
Dari 54 Km tersebut saat ini hanya kurang 15 Km, proses pembangunan 15 Km pada Lot satu A dan satu B, mulai dari Pantai Sine hingga brumbun saat ini telah mencapai 60 Persen.
Sesuai kontrak kerja pengerjaan JLS di Tulungagung akan tuntas pada Juli 2025 mendatang. Rampungnya pembangunan JLS di Tulungagung akan menyambungkan tiga Kabupaten, yaitu Kabupaten Trenggalek ,Kabupaten Tulungagung dan mulai Kabupaten Blitar.
“Untuk pekerjaan sekarang Lot satu A dan Lot satu B, di perkirakan sesuai kontrak itu Juli 2025,” ujar Dwi Hari, Kepala Dinas PUPR Tulungagung.
Pj Bupati Tulungagung Heru Suseno, mengatakan pembangunan JLS di Tulungagung berdampak positif terhadap akses lalu lintas Masyarakat maupun peningkatan Perekonomian di pesisir Selatan.
Sejumlah Potensi Pariwisata juga terangkat berkat adanya jalur di sepanjang Pantai Selatan ini.
“Kalau kita akan memanfaatkan dari sisi wisatanya karna spot di situkan bagus dan viewnya kalua mau lewat hutan bagus,” ucap Heru Suseno, Pj Bupati Tulungagung.
Namun peluang perekonomian di sepanjang Jalur Lintas Selatan ini menyisakan persoalan tersendiri, masyarakat banyak yang mendirikan bangunan liar untuk berdagang di sepanjang JLS.
Pemerintah akan bekerja sama dengan perhutani untuk menata kawasan JLS, agar lebih rapi dan tidak semrawut.
Penulis: Agus Bondan
Editor: Salzabila