Tulungagung, jurnalmataraman.com, Pada tahun 2023 ini Dinkes Tulungagung mencatat ada sekitar 1.427 orang dinyatakan positif penyakit Tubercolusis (TBC).
Kepala Bidang (Kabid) Penanganan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Tulungagung, Desi Lusiana Wardhani mengatakan, jumlah temuan kasus TBC mengalami peningkatan dalam kurun waktu dua tahun terakhir pasca pandemi covid-19.
“Pada tahun 2020 sampai 2021 temuannya minim, karena kami berfokus pada penanganan kasus Covid-19 yang saat itu menjadi skala prioritas,” katanya.
Desi mengungkapkan, mengacu data yang dimiliki pada tahun 2020 ada 827 orang positif TBC, dari total suspek yang berhasil terjaring sebanyak 2.392 orang.
Sedangkan pada tahun 2021, ada 713 orang positif TBC dengan total suspek yang dijaring sebanyak 2.391 orang.
Pada tahun 2022, temuan kasus TBC di Tulungagung kembali meningkat, yakni sebanyak 1.398 orang dinyatakan positif TBC dengan total suspek sebanyak 2.720 orang.
Sementara itu, pada tahun 2023, terdapat 1.427 orang dinyatakan positif TBC dari total suspek 1.870 orang.
“Artinya dari kurun waktu dua tahun ini temuan kasus TBC meningkat. Kami akan berupaya agar penderita TBC bisa terjaring dan diberi pengobatan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Desi menuturkan, tingkat kesembuhan penderita TBC yang terjaring dengan cepat tergolong bagus. Dia menyebut, di tahun 2023 ini sekitar 1.231 pasien TBC dinyatakan sembuh, dari total pasien 1.399.
“Itu berarti, tingkat kesembuhan penanganan kasus TBC di Tulungagung pada tahun 2023 mampu mencapai 87,99 persen,” pungkasnya. (rga/mj)