Tulungagung, Jurnalmataraman. com – Sekelompok seniman suiseki ini menggelar pameran suiseki atau seni menghargai batu berbentuk indah yang terbentuk secara alami, di halaman Gelanggang Olahraga (GOR) Lembupeteng Tulungagung, Mulai 6 – 12 September 2024.
Pameran ini untuk mengenalkan seni suiseki yang masih belum banyak di kenal Masyarakat. Para seniman berharap suiseki mendapat perhatian dari masyarakat dan pemerintah mengingat potensi suiseki di Tulungagung saat ini masih cukup besar.
Salah seorang seniman suiseki asal Desa Besole Kecamatan Besuki Tulungagung, Aji Nurhadi mengatakan suiseki sendiri merupakan kata dari Bahasa Jepang yang berarti batu air, istilah ini digunakan untuk merujuk pada tradisi mengumpulkan dan mengapresiasi batu-batu yang digunakan dalam suiseki terbentuk secara alami tanpa ada campur tangan manusia.
Menurut Aji ada beberapa kriteria suiseki diantaranya, victorial yakni batu yang tersirat gambar kemudian simbolik batu yang bentuknya menyerupai Binatang, lalu kriteria lanskap yakni batu yang terlihat seperti air terjun pegunungan dan fitur alam lainnya.
“Di Tulungagung sendiri Suiseki potensinya sangat besar namun belum tersentuh sama sekali,” ujar Aji Nurhadi, Seniman Suiseki.
Aji menambahkan seni suiseki ini juga memiliki potensi ekonomi cukup menjanjikan di dunia seni suiseki tidak ada patokan harga yang pasti untuk sebuah batu suiseki penentuan harga dari kesepakatan antara pemilik dan calon pembeli dimana harganya bisa mencapai jutaan rupiah. (Bon/Dev)