Tulungagung, jurnalmataraman.com, Sepanjang tahun 2023 ada 83 peristiwa kebakaran yang terjadi di Kabupaten Tulungagung.
Mayoritas kasus kebakaran itu disebabkan lantaran kelalaian manusia.
Kasi Operasional Damkar Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Tulungagung, Bambang Pidekso mengatakan, berdasarkan data pada tahun 2023, ada sebanyak 83 laporan peristiwa kebakaran di Tulungagung mulai dari skala ringan sampai skala berat.
Jumlah itu meliputi 44 peristiwa kebakaran skala ringan, kemudian 36 kebakaran skala sedang dan sebanyak 3 kejadian kebakaran berskala berat.
“Kasus kebakaran terbanyak terjadi di wilayah Kecamatan Kedungwaru. Dari 83 kebakaran itu, sebanyak 7 hingga 8 kasus merupakan kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla),” katanya.
Bambang mengungkapkan, salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kebakaran lantaran kesalahan manusia. Seperti korsleting listrik akibat instalasi listrik yang tidak sesuai standar, tidak mematikan api saat membakar sampah, hingga lupa mematikan api usai memasak.
Bahkan, pada kasus karhutla yang terjadi di Tulungagung, seluruhnya terjadi karena diduga sengaja dibakar oleh masyarakat yang tidak bertanggung jawab.
Mengingat banyak masyarakat yang sengaja membakar lahan dengan maksut membuka lahan untuk nantinya ditanami tanaman baru.
“Faktor penyebabnya rata-rata karena kelalaian manusianya sendiri, sehingga menyebabkan terjadinya kebakaran,” ungkapnya.
Disinggung soal peristiwa kebakaran yang tidak dapat ditangani, Bambang menuturkan, dari 83 kasus kebakaran tersebut sekitar 16 peristiwa tidak berhasil ditangani lantaran lokasinya cukup jauh.
Meski demikian, pihaknya menegaskan, bahwa standar pelayanan minimun (SPM) Damkar Tulungagung dalam menangani kebakaran mampu menyentuh angka 80 persen.
“Untuk 16 kasus itu, lokasinya terlalu jauh. Jadi saat kami tiba di sana, api sudah melahap seluruh bangunan. Termasuk kejadian Karhutla itu juga kami sulit menangani,” pungkasnya. (rga/mj)