Tulungagung, jurnalmataraman.com, Alokasi pupuk subsidi jenis Urea dan NPK untuk petani di Tulungagung pada tahun 2024 dipangkas sekitar 50 persen dari total kebutuhan.
Kabid Penyuluh Pertanian, Dinas Pertanian (Dispertan) Tulungagung, Triwidyono Agus Basuki mengatakan, pengajuan pupuk subsidi dari para petani pada tahun 2023 kemarin, pupuk Urea sebanyak 27,8 ribu ton dan pupuk jenis NPK sebanyak 33 ribu ton.
Berdasarkan surat keterangan (SK) Gubernur Jawa Timur (Jatim), alokasi pupuk Urea untuk Tulungagung hanya sebesar 14 ribu ton dan NPK hanya 19 ribu ton.
Artinya jika mengacu, SK Gubernur Jatim, para petani di Tulungagung hanya mendapat 50 persen untuk Urea dan 30 persen NPK.
“Jadi alokasi pupuk subsidi jenis Urea dan NPK yang didapat tahun ini masih sangat jauh dari kebutuhan bagi para petani,” katanya.
Oky sapaan akrabnya mengungkapkan, bahwa alokasi pupuk yang telah ditetapkan tersebut hanya mampu mencukupi hingga masa tanam pertama saja.
Sedangkan untuk kekurangan alokasi pupuk subsidi tersebut, pihak dinas akan melakukan koordinasi kembali dengan Kementan RI.
Meskipun begitu, mereka optimis alokasi pupuk bersubsidi ini akan ditambah dalam beberapa bulan ini.
“Pada intinya, pihak Kementan menyatakan jika yang terpenting adalah alokasi pupuk yang diberikan itu cukup untuk MT 1 tahun 2024,” ungkapnya.
Disinggung soal gejolak yang mungkin timbul dari kalangan petani, Oky menegaskan pihaknya akan segera melakukan sosialisasi kepada petani agar memahami kondisi tersebut.
Selain itu, pihaknya juga telah mengajukan seluruh kebutuhan pupuk subsidi bagi petani di Tulungagung untuk satu musim penuh tanpa adanya pengurangan jatah.
Maka dari itu, pihaknya meminta agar para petani bersabar dan menunggu datangnya tambahan pupuk subsidi.
“Mudah-mudahan pemerintah pusat segera mengirimkan tambahan pupuk sebelum masuk masa tanam 2,” pungkasnya. (rga/mj)