Tulungagung, jurnalmataraman.com, Di tangan kreatif Ahmad Rifai, pemuda warga desa Sanggrahan kecamatan Boyolangu, Tulungagung, sandal jepit bisa menjadi sebuah karya seni yang indah. Sandal jepit yang semula polos dan biasa saja, diukir dengan berbagai pola sehingga menjadi lebih kece dan penuh gaya, nilai ekonomi sandal jepitpun juga turut terdongkrak.
Sandal jepit diukir dengan menggunakan pisau cutter, sesuai pola yang telah dibuat pada permukaan sandal. Untuk menyelesaikan ukiran pada satu pasang sandal jepit, di butuhkan waktu antara 2 hingga 6 jam, tergantung tingkat kerumitan desain yang hendak dibuat. Dalam satu hari Ahmad Rifai mampu menghasilkan 4 pasang sandal ukir dengan motif sederhana.
Menurut Rifai, sandal ukir yang paling banyak diminati adalah motif karakter tokoh kartun, seperti Doraemon, hello kitty, micky mouse, naruto dan tokoh kartun lain serta motif batik.
Ahmad Rifai yang mulai menekuni bisnis sandal ukir sejak tahun 2015 lalu tersebut mengaku, awalnya hanya iseng. Awalnya sandal ukir buatannya hanya sebagai bonus pembeli miniatur buatannya. Namun lama kelamaan orang-orang justru lebih tertarik dengan sandal ukirnya. Hingga tahun 2024 ini setiap bulannnya Ahmad Rifai rata-rata mendapat pesanan sebanyak 100 pasang sandal. Jumlah pesanan akan mengalami peningkatan hingga 5 kali lipat atau 500 pasang perbulan. ketika menjelang hari raya idul fitri dan juga musim hajatan. Karena selain membuat sandal jepit ukir yang tetap bisa dipakai sebagaimana fungsinya, sandal ukir juga bisa sebagai hiasan dinding maupun hiasan untuk seserahan pengantin.
“Banyak yang diminati motif-motif karakter,.dan yang paling banyak diminati sekarang sofenir dan hiasan.yang paling banyak peminatnya yaitu daerah bali dan jawa barat,”ungkapnya.
Sandal-sandal jepit ukir karya Ahmad Rifai, dibanderol dengan harga antara 20 ribu hingga 35 ribu rupiah per pasang, tergantung ukuran sandal dan motif ukiran. sedangkan untuk hiasan lengkap dengan pigora dan jam dibanderol antara 180 hingga 350 ribu rupiah. (bon/zla)