Tulungagung, jurnalmataraman.com – Kepolisian Resor Tulungagung menggelar acara Rembug Kamtibmas yang berlangsung di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Tulungagung, pada Jumat siang. Acara ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda serta melibatkan sejumlah tokoh penting, di antaranya tokoh agama, tokoh masyarakat, perwakilan perguruan pencak silat, akademisi, mahasiswa, hingga pegiat media sosial.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Tulungagung, AKBP Muhammad Taat Resdi, menyampaikan evaluasi terkait situasi Kamtibmas di tahun 2024 serta upaya antisipasi untuk tahun 2025. Salah satu topik utama yang dibahas adalah konflik antar oknum perguruan pencak silat yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan bersama.
Berdasarkan data Polres Tulungagung, kasus kekerasan antar oknum pesilat di tahun 2024 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Dari 39 kasus dengan 112 tersangka di tahun 2023, jumlah kasus turun menjadi 37 kasus dengan 67 tersangka pada tahun 2024. Meskipun demikian, penyelesaian konflik antar oknum perguruan pencak silat akan tetap menjadi fokus utama di tahun 2025.
“Artinya jumlah tindak pidana menurun, kemudian jumlah kecelakaan juga menurun. Kemudian konflik antar perguruan, jumlah dan tetangga yang juga menurun. Ini artinya kerennya positif,” ujar Kapolres Tulungagung, AKBP Muhammad Taat Resdi.
Salah satu usulan yang menarik dalam Rembug Kamtibmas ini adalah pembentukan gugus tugas yang melibatkan berbagai stakeholder. Gugus tugas ini diharapkan dapat bekerja sama dalam mencari akar permasalahan dan mengatasi gesekan yang terjadi antar oknum pesilat.
Editor : Nathan Adrian
Ikuti WhatsApp Channel JTV Kediri dan dapatkan informasi terbaru dengan klik link berikut s.id/jtvkediriwa