Blitar, jurnalmataraman.com – Meski seluruh sapi miliknya telah mendapatkan vaksin Peste des Petits Ruminants (P-M-K), Pendi, seorang peternak breeding asal daerah ini, tetap memberikan jamu tradisional sebagai suplemen tambahan untuk menjaga kesehatan ternaknya. Jamu yang digunakannya merupakan campuran bahan alami seperti kunyit, jahe, temulawak, gula merah, dan beberapa empon-empon lainnya.
Sebelumnya, Pendi mengolah semua empon-empon secara mandiri, namun kini ia memilih menggunakan jamu racikan siap seduh yang lebih praktis. Pemberian jamu tersebut dilakukan dengan mencampurkan ramuan jamu bersama konsentrat dan air, yang kemudian diberikan kepada sapi-sapinya.

Hingga saat ini, Pendi memiliki sembilan ekor sapi yang semuanya dalam kondisi sehat. Sebagai peternak breeding, ia biasa menjual ternaknya pada usia tiga hingga lima bulan. Namun, akibat dampak dari wabah P-M-K yang melanda, Pendi sementara ini memutuskan untuk menunda penjualan sapi-sapinya.
Pendi menekankan bahwa selain vaksinasi, faktor kebersihan kandang dan pemberian pakan bernutrisi juga tidak kalah penting dalam menjaga kesehatan sapi. “Saya memberikan jamu ramuan tradisional ini satu sampai dua kali dalam seminggu, terutama saat cuaca kurang baik, untuk meningkatkan daya tahan tubuh sapi,” ujar Suheri Efendi, Peternak Breeding.
Sebagai peternak muda yang terus berinovasi, Pendi berharap langkah-langkah yang diambilnya dapat membantu menjaga kesehatan ternak dan meningkatkan produktivitas di masa depan.
Editor: Faisal Firdaus
Ikuti WhatsApp Channel JTV Kediri dan dapatkan informasi terbaru dengan klik link berikut s.id/jtvkediriwa