Kediri, jurnalmataraman.com, Regulasi yang melarang suporter tamu hadir saat laga away , menjadi salah satu pekerjaan rumah baru bagi panitia pelaksana pertandingan Liga 1. Sampai pekan ketujuh , sudah banyak klub yang harus menanggung denda akibat regulasi tersebut.
Menjelang laga menghadapi Persis Solo di Stadion Brawijaya Kediri , Sabtu malam , regulasi tersebut menjadi salah satu hal yang dikhawatirkan oleh panpel Persik Kediri.
Menurut Ketua Panpel Persik Kediri Tri Widodo , Persik memiliki hubungan harmonis dengan Persis. Apalagi Persik pernah bermarkas di Solo saat bertarung di Liga Champions Asia , begitu juga ketika tahun 2006.
“ Solo seperti rumah Persik Kediri, kita pernah berhomebase disana waktu LCA. Kita Juara 2006 juga di Solo. Jadi ada history yang manis antara Kediri – Solo” Ucap Ketua Panpel Persik Kediri Tri Widodo.
Dengan faktor kedekatan ini , diprediksi masih akan ada suporter tamu yang akan hadir di Stadion Brawijaya. Namun ia tetap menghimbau penonton Persis Solo untuk tidak hadir di Stadion Brawijaya akhir pekan nanti.
“ Ini yang sangat mengkhawatirkan Panitia Pelaksana, apabila nanti ada Suporter Persis Solo yang datang ke Kediri. Menurut regulasi kita harus jualan tiket online jadi semua bisa membeli. “ Ujar Tri Widodo
Persik Kediri sendiri sudah 2 kali kena denda 25 juta , akibat kedatangan suporter tim tamu. Berbagai upaya telah dilakukan Panpel Persik , namun tetap saja tak membuahkan hasil , termasuk pemeriksaan KTP dan memulangkan suporter Persib waktu itu.
Untuk laga melawan Persis Solo , Persik mempersiapkan 6000 tiket , dengan 2000 diantaranya sudah terjual. Sementara itu , 2 titik tribun yang harus dikosongkan saat laga melawan Persib Bandung , sudah bisa kembali dibuka pada laga melawan Persis Solo. (Ben)