Kediri, jurnalmataraman.com, Hal ini sampaikannya usai bertemu dengan Founder Mainsepeda Azrul Ananda membahas terkait Dholo Kom yang akan digelar 24 September mendatang.
“Harapannya (Dholo KOM) ini bisa menjadi salah satu ikon sport tourism di Kabupaten Kediri,” ucap bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu pada, Jumat (11/8).
Dholo KOM adalah penutup dari Trilogi Jatim 2023 yakni setelah Bromo dan Ijen KOM. Event sepeda yang telah sukses digelar dalam dua tahun terakhir di Kabupaten Kediri ini mendatangkan banyak tim sepeda dan atlet.
Kelok sembilan yang berada di rute event yang diinisiasi Mainsepda ini masih menjadi segmen yang selalu ditunggu para cyclist. Pasalnya, kelok 9 menyajikan tanjakan sekaligus kelokan ikonik yang mirip Jalan Lombard, San Francisco. Untuk menyambut event yang diikuti oleh ratusan pesepeda itu, Mas Dhito tengah menyiapkan infrastruktur jalannya. Menurutnya, di akhir Agustus ini pihaknya akan melakukan cek rute.
“Masih ada beberapa PR yang harus kita selesaikan, salah satunya adalah jalan,” terang bupati muda berusia 31 tahun itu.
Di event tahun lalu, Mas Dhito juga menyambut ratusan peserta Dholo KOM di kantor Pemerintah Kabupaten Kediri. Dalam kesempatan tersebut pihaknya juga menceritakan asalmula dibangunnya tanjakan fenomenal kelok 9. Dikatakan Mas Dhito, kelok 9 mulanya dibangun untuk akses menuju Air Terjun Dholo. Namun, usai digelarnya Dholo KOM pada 2021 pihaknya menyadari bahwa tanjakan inilah yang menjadi tantangan paling besar dalam rute Dholo KOM.
“Saat KOM Dholo dimulai tahun lalu, mas Azrul (sapaan Azrul Ananda) menyadarkan saya bahwa Kelok 9 adalah surganya bagi pesepeda di Indonesia. Kita akan jaga terus (ikonik Kelok 9),” katanya waktu itu.(Wig)