TULUNGAGUNG, jurnalmataraman.com – Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, menyoroti pentingnya optimalisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) dalam acara Sosialisasi Penyampaian SPPT dan Pemungutan PBB-P2 Tahun 2025. Gatut mengungkapkan bahwa penerimaan PBB-P2 sangat vital dalam mendukung pembangunan daerah, terutama mengingat adanya tren penurunan realisasi penerimaan PBB-P2 di Kabupaten Tulungagung dalam lima tahun terakhir.
Pada tahun 2020, tingkat realisasi penerimaan PBB-P2 di Kabupaten Tulungagung tercatat mencapai 97,69 persen dari target. Namun, angka tersebut mengalami penurunan pada tahun 2024, menjadi hanya 96,52 persen. Hal ini berarti terdapat potensi pendapatan sekitar 1,5 miliar rupiah yang tidak tercapai.
Gatut Sunu Wibowo meminta Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) untuk segera melakukan analisis terhadap penyebab penurunan realisasi tersebut, serta menyusun solusi yang efektif untuk mengoptimalkan penerimaan pajak di tahun-tahun mendatang.
Meski ada penurunan, Gatut memberikan apresiasi kepada sejumlah kecamatan yang berhasil mencatatkan realisasi PBB-P2 lebih tinggi dari rata-rata kabupaten yang sebesar 96,56 persen. Kecamatan-kecamatan yang masuk dalam kategori berprestasi tersebut antara lain Kecamatan Tanggunggungung, Sendang, Pakel, Bandung, Kalidawir, Karangrejo, dan Pagerwojo.
Bupati berharap kecamatan-kecamatan yang realisasinya masih di bawah rata-rata kabupaten dapat lebih efektif dalam meningkatkan capaian PBB-P2, guna memastikan pembangunan daerah dapat tetap berjalan optimal.
Acara sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan komitmen semua pihak dalam pencapaian target realisasi PBB-P2 tahun 2025, demi mendukung visi pembangunan daerah, yaitu mewujudkan masyarakat Tulungagung yang sejahtera, maju, dan berakhlak mulia sepanjang masa.
(editor : Trias M.A)