Tulungagung, Jurnalmataraman.com, Saat ini jumlah mata air di Tulungagung terus mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena minimnya masyarakat untuk menjaga sumber mata air.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kabupaten Tulungagung, Anang Prastistianto membenarkan bahwa sumber mata air di Tulungagung terus mengalami penurunan. Beberapa tahun lalu terdapat sekitar 200 sumber mata air, namun saat ini ada sekitar 132 sumber mata air yang mati atau menghilang.
“Saat ini hanya tersisa sekitar 68 sumber mata air di Tulungagung,” tuturnya.
Anang menjelaskan, padahal dahulu Tulungagung sangat kaya akan sumber mata air. Mereka juga selalu merawat sumber mata air yang ada. Seperti melakukan pelestarian dan menguri-nguri seperti para leluhur dulu.
“Maka dari itu, tiap tahun Pemkab Tulungagung akan melakukan pelestarian mata air,” jelasnya.
Disinggung soal bagaimana upaya pengembalian sumber mata air yang hilang di Tulungagung, Anang mengungkapkan akan melakukan pendataan sumber mata air yang ada di setiap kecamatan. Dengan data itu, pihaknya akan memilah mana saja sumber mata air yang bisa dilakukan normalisasi.
“Untuk sumber mata air yang sudah mati, kami akan lakukan reboisasi jika disekitar sumber mata air tidak ada vegetasi,” ujarnya.
Anang menambahkan, jika upaya normalisasi dan melakukan reboisasi tanaman yang layak, diperkirakan hanya butuh waktu sekitar tiga sampai lima tahun untuk mengembalikan sumber mata air yang hilang. (mj/ham)