Kediri, jurnalmataran.com, Pemerintah Kota Kediri terus mendorong dan mendukung minat baca masyarakat, dengan terus mengelola perpustakaan Kota Kediri dengan baik. Meskipun Perpustakaan Kediri yang dibentuk tahun 1963 dan telah dipugar tahun 1995, termasuk salah satu bangunan kuno yang berada di tengah Kota Kediri.
Meski terkesan bangunan lama, namun keberadaannya tetap diminati oleh masyarakat Kota Kediri terutama kalangan pelajar dan mahasiswa. Namun tak jarang dari kalangan orang tua, juga banyak mencari buku atau majalah yang berbahasa Jawa.
Dari data Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Kediri dalam satu bulan rata rata ada 400 hingga 600 kunjungan. Dan terbukti literasi yang berbentuk fisik masih tetap diminati di tengah era buku digital.
“Harapan kami sebenarnya dari banyaknya kunjungan di Perpustakaan Kota Kediri hari ini salah satu upaya untuk meningkatkan peminat baca di Kota Kediri,” ungkapnya.
Sejumlah pengunjung juga mengaku lebih senang membaca buku secara fisik, dibanding membaca di gadget atau di layar computer. Apalagi banyak buku yang bisa dibaca, disaat koleksi diperpustakaan sekolah atau kampus tidak tersedia.
“Buku fiksi terus buku pelajaran yang nggak ada di sekolah, buku ekonomi, sosiologi,” katanya.
Jumlah buku yang ada di Perpustakaan Kota Kediri sendiri saat ini berjumlah 21.314 judul buku. Pihak Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Kediri sendiri, saat ini terus berupaya mengajak warga Kota Kediri untuk meningkatkan minat baca, dengan mengadakan perpustakaan keliling serta memberi kabar di media sosial, ketika ada buku baru di rak koleksinya. (ben/ans)