
Tulungagung, Jurnalmataraman.com, Permintaan alat kontrasepsi jenis kondom di Tulungagung terbilang cukup tinggi. Rata-rata tiap tahun permintaan kondom mencapai 10.000 buah.
Kabid Keluarga Berencana, Dinas KB PPPA Tulungagung, Ahmadi membenarkan bahwa permintaan masyarakat terhadap alat kontrasepsi jenis kondom di Tulungagung memang tinggi. Yakni diantara 6.000 hingga 10.000 buah tiap tahunnya.
“Angkanya tetap di 6.000 hingga 10.000 buah dari tahun ke tahun,” ujarnya.
Ahmadi menjelaskan, pelayanan kondom ini memang termasuk dalam program KB. Dan tidak semua masyarakat dapat mengakses layanan tersebut.
“Hanya orang-orang yang sudah menikah bisa mendapatkan layanan kondom gratis ini,” jelasnya.
Jika sudah menikah, masyarakat bisa mendapatkan layanan kondom dengan meminta ke layanan kesehatan seperti di puskesmas atau bidan setempat yang sudah melakukan MoU dengan Dinas KB PPPA Tulungagung.
“Jika masyarakat butuh kondom masyarakat bisa ke tempat yang sudah ada MoU, dan itu gratis,” paparnya.
Pria berkacamata itu mengatakan, penggunaan kondom juga bisa menjadi salah satu upaya penanganan stunting di Tulungagung. Pasalnya, keluarga bisa merencanakan kehamilan dengan matang.
“Selain kondom ada juga kontrasepsi yang dapat mencegah stunting seperti pil KB, implan dan lain sebagainya,” terangnya.
Disinggung berapa anggaran untuk penyediaan kondom di Tulungagung, Ahmadi mengungkapkan bahwa untuk anggaran sepenuhnya berada di Dinas KB PPPA Provinsi Jatim. Pihaknya hanya berkewenangan untuk mengajukan permintaan kondom tiap tahunya.
“Jadi kami hanya mengusulkan dan memastikan tempat yang bisa menyalurkan kondom itu. Sedangkan untuk ODHA juga bisa mengakses layanan itu secara khusus,” pungkasnya. (mj/ham)