Kediri, jurnalmataraman.com – Pasar Setono Betek belakangan ini terlihat sepi pembeli, terutama pada lapak penjualan daging sapi. Kondisi ini terjadi sebagai dampak dari wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang tengah melanda beberapa daerah. Menurut beberapa pedagang, penjualan daging sapi turun drastis hingga 50 persen. Sebelumnya, pedagang mampu menjual sekitar 3 ekor sapi per hari. Namun kini, angka tersebut menurun tajam, dengan pedagang hanya dapat menjual 1 ekor sapi saja dalam sehari.
Para pedagang mengaku bingung mengenai penyebab pasti penurunan penjualan tersebut. Mereka khawatir jika kondisi ini terus berlanjut, omset mereka akan terus menurun seiring dengan semakin masifnya penyebaran wabah PMK. Tak hanya itu, pasokan daging sapi ke pedagang juga berkurang. Tempat-tempat pemotongan sapi pun memilih untuk mengurangi produksinya, mengingat sepinya permintaan daging sapi di pasar.

Meskipun penurunan penjualan dan pasokan terjadi, harga daging sapi di pasar Setono Betek masih relatif stabil di angka 110 ribu rupiah per kilogram. Suroyo, salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Setono Betek, menyampaikan kekhawatirannya terkait dampak wabah PMK yang bisa berkelanjutan dan mempengaruhi pendapatan mereka.
“Sudah setengah bulan yang lalu penjualan daging menurun, biasanya 40 kg habis tapi sekarang sisa 25-20 kg, untuk stok daging tetap ada tapi penjualan agak sulit,” ujar Suroyo, Pedagang Daging Sapi.
Di tengah kondisi yang serba tidak menentu ini, para pedagang berharap ada solusi untuk mengatasi dampak wabah PMK dan menjaga keberlanjutan usaha mereka.
Editor : Fikri Fadhlul
Ikuti WhatsApp Channel JTV Kediri dan dapatkan informasi terbaru dengan klik link berikut s.id/jtvkediriwa