Tulungagung, Jurnalmataraman.com, Tercatat ada ratusan kilogram limbah sampah plastik yang berhasil dikumpulkan di Pantai Gerangan, Tulungagung. Dari hasil brand audit, ratusan kilogram sampah tersebut berasal dari lima produsen besar. Keberadaan sampah plastik, akan berdampak pada kelestarian lingkungan.
Manager Program Advokasi dan Litigasi ECOTON, Aziz mengatakan, setidaknya ada ratusan relawan yang melakukan sisir sampah di Pantai Gerangan, Desa Ngrejo, Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung. Dari hasil sisir sampah, setidaknya para relawan berhasil mengumpulkan 31 karung sampah plastik yang tercecer di pinggir Pantai Gerangan.
“31 karung yang berisi sampah plastik memiliki berat mencapai 151 Kilogram,” tuturnya.
Aziz menjelaskan, adapun jenis sampah plastik yang dikumpulkan seperti sampah sachet, sedotan, styrofoam, botol plastik dan kemasan mie instan. Sampah yang dikumpulkan juga dilakukan brand audit.
“Brand audit sampah ini bertujuan untuk mengetahui produsen mana saja yang mencemari Pantai Gerangan. Hasil audit ini akan kami tindak lanjutu ke produsen yang mencemari Pantai Gerangan dari sampah milik produsen,” jelasnya.
Menurut Aziz, dari brand audit sampah ditemukan ada 5 produsen besar. Yakni Unilever sebanyak 46,6 persen, Wings sebanyak 32,1 persen, Indolakto 9,8 persen, Indofood 5,7 persen dan Danone sebanyak 5,7 persen. Ke lima produsen itu memiliki kewajiban dan tanggung jawab dalam mengelola kemasan atau barang yang diproduksinya yang tidak dapar terurai oleh alam.
“Hal ini sudah dijelaskan dalam Pasal 15 UU 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah,” paparnya.
Sementara itu, Ketua RT Desa Ngrejo, Hartono menambahkan, bahwa sampah plastik yang berceceran di Pantai Gerangan tentu berdampak pada hewan laut. Sampah plastik yang ada di Pantai Gerangan merupakan sampah kiriman dari pantai sekitar selatan Tulungagung.
“Ketika musim hujan, sampah kiriman yang ada di Pantai Gerangan jauh lebih banyak. Dan tentunya, sampah ini dapat mengganggu ekosistem laut. Saya pernah melihat sendiri, ketika itu ada lumba-lumba menghampiri kami dengan mulut yang terlilit plastik,” pungkasnya. (am/mj)