Tulungagung, Jurnalmataraman.com, Sejak dicabutnya PPKM oleh pemerintah, ternyata membawa angin segar bagi pelaku hotel di Tulungagung. Bagaimana tidak, saat ini capaian okupansi sudah mencapai 85 persen. Bahkan diprediksi okupansi akan mengalami kenaikan pada momen besar tertentu, (03/02/2023).
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Tulungagung, Nur Wakhidun mengatakan, pada tahun ini okupansi hotel mengalami kenaikan. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, okupansi mencapai 85 persen.
“Tetapi jika dibandingkan ketika sebelum pandemi, kenaikan okupansi mencapai 60 persen,” tuturnya.
Wakhidun menjelaskan, kenaikan okupansi lebih banyak pada hoyel bisnis atau hotel yang mengadakan acara pada momen besar tertentu. Akan tetapi karena saat ini masih dalam masa pemulihan dari dampak pandemi Covid-19, menyebabkan capaian okupansi belum bisa 100 persen.
“Kenaikan BBM dan inflasi tentu berpengaruh pada capaian okupansi hotel di Tulungagung,” jelasnya.
Sementara itu, Room Devision Manager Hotel Lojika Tulungagung, Rudi Handoko menambahkan, bahwa setelah dicabutnya PPKM, okupansi hotel berangsur-angsur kembali normal. Apabila dulu ketika PPKM okupansi hanya 40 persen, saat ini okupansi sudah naik menjadi 60 persen.
“Bahkan kami memperkirakan pada perayaan idul fitri okupansi hotel bisa menyentuh 70-80 persen,” pungkasnya.