Tulungagung, Jurnalmataraman.com, Aduan masyarakat (dumas) mengenai keberadaan sarang tawon vespa di Tulungagung mengalami kenaikan. Bahkan tiap harinya dumas mengenenai sarang tawon vespa mencapai 4 kasus.
Berdasarkan data, pada tahun 202 tercatat ada sekitar 175 laporan pemusnahan sarang tawon vespa, sedangkan untuk tahun 2020 sekitar 80 laporan. Dimana laporan terbanyak pada tahun 2021 pada bulan Desember, dengan total 26 sarang tawon.
“Memang selama dua tahun terakhir kasus sarang tawon vespa di Tulungagung meningkat,” ujar Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar), Satpol PP Tulungagung, Gatot Sunu Utomo.
Gatot menjelaskan, selama dua bulan pada 2022 ini tercatat sudah ada 66 evakuasi sarang tawon vespa. Jika dirata-rata laporan kasus sarang tawon vespa di rumah warga mencapai empat kasus.
“Memang fenomena sarang tawon vespa dalam dua tahun terakhir luar biasa. Saya tidak tau pastinya kenapa muncul fenomena tersebut, apakah karena faktor cuaca atau lainya. Tapi sarang tawon vespa ini cepat sekali perkembanganya,” ujarnya.
Memang keberadaan sarang tawon vespa di rumah masyarakat sangat membahayakan. Pasalnya, jika seseorang tersengat racun tawon vespa sebanyak dua kali sekaligus, sudah pasti korban akan masuk rumah sakit.
“Sengatan racun tawon vespa ini memang sangat sakit sekali. Tapi alhamdulillah belum ada laporan meninggal dunia akibat tawon vespa,” paparnya.
Namun Gatot mengimbau kepada petugas damkar dan masyarakat agar membiarkan sarang tawon vespa yang berada di alam atau jauh dari pemukiman warga. Pihaknya meyakini bahwa keberadaan sarang tawon vespa tentu ada manfaatnya bagi lingkungan.
“Kami juga berikan edukasi bagi masyarakat apabila sarang tawon vespa tidak membahayakan masyarakat maka biarkan saja. Bahkan kalau sarang tawon itu berada di alam, saya larang petugas untuk mengevakuasi. Tapi, apabila sarang tawon berada di pemukiman warga barulah dilakukan evakuasi,” pungkasnya. (mj/ham)