Kediri, jurnalmataraman.com, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri sedang melakukan pengembangan peternakan kambing jenis Peranakan Etawa atau disebut kambing PE. Hal ini juga untuk ikut membantu menekan angka stunting di Kota Kediri.
Untuk membantu menekan angka stunting di Kota Kediri, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri sedang melakukan pengembangan peternakan kambing jenis Peranakan Etawa atau disebut kambing PE.
DKPP Kota Kediri saat ini mengembangkan kambing jenis PE, untuk dimanfaatkan susunya. Selama dalam pengembangan kambing PE ini, DKPP Kota Kediri selalu memperhatikan makanan dan vaksin untuk kambing PE tersebut, agar produksi susunya selalu berlimpah.
Kabid peternakan dan kesehatan hewan DKPP Kota Kediri Retno Harini mengatakan, satu ekor kambing PE mampu menghasilkan 800 sampai 1,5 liter susu. Harapannya ke depan, susu kambing jenis PE ini bisa membantu mengentaskan stunting di Kota Kediri. Selain itu, jika masyarakat beternak kambing PE, susu yang didapat bisa dijual untuk tambahan pendapatan.
“Setelah habis lepas 4 bulan dari cemple kita peras susunya, itu tiap hari sudah menghasilkan satu kambing ini 600 ml,” ungkapnya.
”Dan kedepannya, saya mengharapkan mungkin bisa untuk menambah pendapatan di masyarakat dan dapat dikonsumsi oleh keluarga ,” imbuhnya.
Sementara itu, menurut ahli gizi Kota Kediri Dear Asita Dika Safitri, bahwa susu sangat diperlukan bagi anak-anak yang menderita stunting. Anak yang menderita stunting, memiliki kebutuhan atau asupan susu lebih banyak dari anak-anak biasanya.
“Jadi, susu bersama protein hewani yang lain itu bisa saling melengkapi untuk memperbaiki gizi anak stunting,” ungkapnya.
DKPP Kota Kediri berharap, susu yang berasak dari kambing PE ini nantinya, bisa semakin berkembang dengan menghasilkan susu per harinya yang melimpah. Jika telah melimpah, maka bisa dibagikan pada anak-anak yang menderita stunting, agar angka stunting di kota kediri dapat terus ditekan.(byk/dks)