Jurnalmataraman.com
  • GAPURA
  • KEDIRI
  • BLITAR
  • TULUNGAGUNG
  • NGANJUK
  • TRENGGALEK
  • HEADLINE
No Result
View All Result
  • GAPURA
  • KEDIRI
  • BLITAR
  • TULUNGAGUNG
  • NGANJUK
  • TRENGGALEK
  • HEADLINE
No Result
View All Result
Jurnalmataraman.com
No Result
View All Result
Home HEADLINE

Banyak Sapi Terpapar PMK, Peternak Tulungagung Kesulitan Cari Obat dan Dokter Gratis

by Editor
5 Juli 2022 | 16:31
Reading Time: 3 mins read
0
Banyak Sapi Terpapar PMK, Peternak Tulungagung Kesulitan Cari Obat dan Dokter Gratis

Tulungagung, Jurnalmataraman.com, Peternak di Tulungagung mengeluhkan sulitnya mencari dokter hewan ditengah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Selain itu, beberapa obat hewan seperti antibiotik, penurun panas serta vitamin juga langka. Bahkan jikapun obat tersebut ada, harganya juga sudah mengalami kenaikan.

Salah satu peternak di Kecamatan Pagerwojo, Agung mengungkapkan bahwa kebanyakan hewan ternak tepapar PMK setelah mendapatkan vaksinasi. Ketika bertanya kepada petugas, pihaknya mendapatkan jawaban bahwa setelah hewan ternak mendapatkan vaksin PMK sistem kekebalan hanya terbentuk 20 persen.

“Sapi saya itu langsung mengeluarkan air liur berlebih setelah mendapatkan vaksin. Padahal dulu sebelum mendapatkan vaksin, ketika sapi saya sakit terus saya suntikkan itu dalam kurun waktu tiga hari sudah kembali sehat,” ujarnya.

Menurut Agung, seharusnya pemerintah lebih memfokuskan pada pengobatan dan penanggulangan penyebaran PMK dari pada memvokuskan vaksinasi PMK. Pasalnya, kasus PMK ini hampir sama dengan kasus Covid-19.

“Saya melihat kok seakan dipaksakan melakukan vaksin PMK. Padahal banyak ternak yang malah sakit setelah mendapatkan vaksin PMK,” paparnya.

Agung mengungkapkan, dari total 15 hewan ternak yang dimiliknya, 13 ekor diantaranya terpapar PMK setelah mendapatkan vaksin PMK. Sedangkan untuk jumlah ternak mati di Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo sudah tidak bisa dihitung lagi. Padahal saat ini jumlah kematian ternak akibat PMK di data Pemkab Tulungagung hanya 18 ekor saja.

“Kalau saya tidak ada yang mati, dan jangan sampai ada. Tapi kalau di desa saya jumlah kematian ternak akibat PMK sudah tidak bisa dihitung lagi, dalam arti jumlahnya sudah sangat banyak,” ungkapnya.

Lanjut Agung, bahkan saat ini harga sapi yang sudah tidak bisa berdiri (ambruk, red) hanya berkisar Rp 2 Juta hingga Rp 1 Juta. Padahal dulu harga sapi ambruk itu bisa mencapai Rp 20 Juta per ekor. Bahkan para peternak juga kesulitan untuk menjual sapinya.

Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Tulungagung, Tutus Sumaryani mengatakan bahwa memang saat ini pihaknya sedang memfokuskan melakukan vaksinasi PMK di seluruh kecamatan di Tulungagung. Bahkan untuk petugas kesehatan, difokuskan untuk melakukan vaksinasi. Maka dari itu, karena keterbatasan petugas membuat dropping obat mengalami keterbatasan dan belum bisa optimal.

“Tulungagung baru saja menerima dropping vaksin PMK lagi sebanyak 42 ribu. Artinya saat ini Tulungagung sudah mendapatkan vaksin PMK sebanyak 82 ribu. Namun untuk obat-obatan kami hanya bisa berikan kepada peternak sesuai dengan stok yanga ada,” tuturnya.

Disinggung terkait efek samping setelah mendapatkan vaksin PMK, Tutus menjelaskan memang ternak yang sudah mendapatkan vaksin PMK itu ada reaksi postvaksin seperti demam untuk membentuk antibody pada hewan ternak. Namun, efek samping itu tidak sampai menyebabkan hewan ternak mati.

“Kalau ada sapi yang tidak mau makan setelah mendapatkan vaksin itu mungkin karena pengaruh demamnya,” jelasnya.

Tutus mengungkapkan bahwa memang Disnakeswan Tulungagung menyediakan dokter hewan gratis bagi para peternak. Namun jumlahnya hanya 30 orang saja. Selain itu, juga ada petugas kesehatan di KUD dan KOPTAN yang memberikan pelayanan pengobatan secara gratis.

“Jika ada peternak yang mengobatkan ternaknya berbayar itu kemungkinan mereka memeriksakannya ke dokter hewan swasta. Tapi kalau mereka memeriksakan ke dokter dinas atau KUD dan KOPTAN itu gratis. Sedangkan untuk jumlah dokter dinas itu hanya sedikit. Di Kecamatan Sendang dan Pagerwojo saja itu hanya ada 1 dokter dinas,” pungkasnya. (mj/ham)

Tags: headlineTulungagung
ShareTweetShare
Previous Post

Dampak PMK di Tulungagung, Produksi Susu Turun Hingga Penolakan Pabrik

Next Post

Manager Dealer Tulungagung Divonis 6 Tahun, Setelah Cabuli 3 Karyawannya

Related Posts

Sajian Menu Nusantara untuk Jemaah Umrah Muslimah, Mulai Ada Ikan Tuna Hingga Terong Balado
HEADLINE

Sajian Menu Nusantara untuk Jemaah Umrah Muslimah, Mulai Ada Ikan Tuna Hingga Terong Balado

by Moch. Asrofi
4 Oktober 2023 | 12:42
0

Madinah, Jurnalmataraman.com, Muslimah travel umrah dan haji asal surabaya jawa timur terus berusaha memberikan layanan terbaik bagi jamaah yang akan...

Read more
Ribuan Jamaah Umroh Kunjungi Percetakan Al Quran Terbesar di Dunia

Ribuan Jamaah Umroh Kunjungi Percetakan Al Quran Terbesar di Dunia

4 Oktober 2023 | 11:58
Pemkot Kediri Menutup Sementara Gerai Kedua Mie Gacoan, Manajemen Menyayangkan

Pemkot Kediri Menutup Sementara Gerai Kedua Mie Gacoan, Manajemen Menyayangkan

4 Oktober 2023 | 11:31
Bupati Kediri Mas Dhito Bakal Kembangkan Taman Hijau SLG Sesuai Kebutuhan Masyarakat

Bupati Kediri Mas Dhito Bakal Kembangkan Taman Hijau SLG Sesuai Kebutuhan Masyarakat

4 Oktober 2023 | 11:13
Next Post
Manager Dealer Tulungagung Divonis 6 Tahun, Setelah Cabuli 3 Karyawannya

Manager Dealer Tulungagung Divonis 6 Tahun, Setelah Cabuli 3 Karyawannya

  • Tingkatkan Skill Guru, SMK Al Huda Kota Kediri Gelar Pelatihan Guru Multimedia Di JTV Kediri

    Tingkatkan Skill Guru, SMK Al Huda Kota Kediri Gelar Pelatihan Guru Multimedia Di JTV Kediri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sajian Menu Nusantara untuk Jemaah Umrah Muslimah, Mulai Ada Ikan Tuna Hingga Terong Balado

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PANSER FC Rejosari, Menjuarai Turnamen Sepak Bola Ansor Cup 2023 Tulungagung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Inspiratif ” Kang Adam ” Gak Nyangka Jadi Muthowif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muslimah Travel Berangkatkan Puluhan Jemaah Umrah Ke Tanah Suci

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Jurnalmataraman.com

© 2023 Jurnal Mataraman - Dekat dan Membangun .

Navigate Site

  • KONTAK
  • REDAKSI
  • INDEKS
  • TENTANG KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • GAPURA
  • KEDIRI
  • BLITAR
  • TULUNGAGUNG
  • NGANJUK
  • TRENGGALEK
  • HEADLINE

© 2023 Jurnal Mataraman - Dekat dan Membangun .