Tulungagung, jurnalmataraman.com – Banjir kembali merendam kawasan perkampungan di Desa Sidorejo dan Mojosari, Kecamatan Kauman, Tulungagung, pada sore hari sekitar pukul empat. Sebanyak seratusan rumah terendam air, dengan ketinggian banjir bervariasi antara 30 cm hingga lebih dari satu meter.
Selain merendam permukiman warga, banjir juga menggenangi jalan raya utama yang menghubungkan Kecamatan Kauman dengan Kecamatan Karangrejo. Jalan ini merupakan jalur alternatif yang juga menghubungkan Tulungagung dengan Kabupaten Kediri. Akibatnya, beberapa kendaraan mogok setelah nekat menerjang banjir.
Perangkat Desa Sidorejo, Natalia menjelaskan bahwa banjir kali ini terjadi akibat curah hujan yang sangat tinggi. Warga setempat juga menyebutkan bahwa Desa Sidorejo adalah daerah langganan banjir setiap kali hujan dengan intensitas tinggi. Kondisi ini disebabkan oleh buruknya sistem drainase dan pendangkalan Sungai Song yang tidak kunjung ditangani.
“Hujan deras sejak sore akhirnya banjir, setiap hujan deras pasti selalu banjir, kemungkinan pembuangannya tidak normal, banyak sekali rumah yang terdampak banjir ini,” ujar Natalia.
Jiyo, seorang warga setempat, mengungkapkan bahwa pemerintah desa sudah berulang kali mengusulkan normalisasi Sungai Song untuk mengurangi risiko banjir. Namun, hingga kini usulan tersebut belum juga terealisasi.
“Hujannya sangat deras sekali bahkan labih tinggi dari yang kemarin, untuk surutnya sendiri memerlukan waktu yang lumayan lama,” ungkap Jiyo.
Pemerintah desa bersama warga berharap agar pihak terkait segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki sistem drainase dan melakukan normalisasi sungai demi mencegah banjir yang kerap terjadi setiap musim hujan.
Editor : Fikri Fadhlul Aziz
Ikuti WhatsApp Channel JTV Kediri dan dapatkan informasi terbaru dengan klik link berikut s.id/jtvkediriwa