Tulungagung, jurnalmataraman.com – Setelah hampir dua pekan berhenti beroperasi, angkutan bus DAMRI dengan trayek Tulungagung-Ponorogo akhirnya kembali beroperasi pada 15 Januari 2025. Meskipun demikian, ada perubahan signifikan terkait layanan tersebut dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Pada tahun 2025, trayek Tulungagung-Ponorogo via Pagerwojo kini hanya dilayani oleh satu armada bus, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang biasanya melayani dua armada bus. General Manager DAMRI Cabang Ponorogo, Sumaji, menjelaskan bahwa pengurangan armada ini terkait dengan kebijakan pemerintah pusat yang mengurangi anggaran untuk operasional bus DAMRI pada trayek rintisan Tulungagung-Ponorogo.
Akibat pengurangan armada tersebut, jadwal perjalanan bus DAMRI trayek Tulungagung-Ponorogo pun mengalami perubahan. Kini, layanan bus DAMRI hanya tersedia satu kali perjalanan pulang pergi setiap hari. Keberangkatan pertama dimulai dari Terminal Ponorogo pukul 07.00 WIB dan dari Terminal Tulungagung pukul 12.30 WIB. Perjalanan antara kedua kota ini diperkirakan memakan waktu sekitar tiga setengah jam.

Sumaji, General Manager DAMRI Cabang Ponorogo, menegaskan bahwa meskipun jumlah armada berkurang, pihaknya tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.
“Jadi memang dari Pemerintah Pusat ada pengurangan anggaran otomatis dari sisi layanan juga ada pengurangan, salah satunya yang dulunya dua armada sekarang menjadi satu armada saja, terkait dengan pengurangan tersebut kita selaku operator tidak bisa menjelaskan secara detail yang tahu persis adalah Pemerintah Pusat, DAMRI sebagai operator hanya bisa menjalankan terkait operasi keberangkatannya,” ujar Sumaji, General Manajer DAMRI Cabang Ponorogo.
Salah seorang pengguna jasa angkutan bus DAMRI, Naim, mengungkapkan alasan mengapa ia memilih menggunakan bus DAMRI sebagai sarana transportasi. Menurutnya, bus DAMRI lebih cepat dan tarif yang ditawarkan lebih terjangkau dibandingkan dengan alternatif lain.
“Saya memilih naik bus DAMRI ini karena lebih cepat dan tarif yang lumayan murah, bus DAMRI ini sangat membantu sekali bagi warga yang ingin ke Ponorogo atau Tulungagung,” ungkap Naim, Pengguna Jasa Bus DAMRI.
Bus DAMRI trayek Tulungagung-Ponorogo menggunakan armada bus medium dengan kapasitas 20 kursi. Meskipun demikian, selama beroperasi sejak tahun 2016, tingkat keterisian bus ini jarang penuh. Dalam sekali perjalanan, rata-rata penumpang yang menggunakan layanan ini hanya sekitar 10 orang. Mayoritas pengguna jasa adalah pedagang dari Ponorogo yang berangkat ke Pasar Ngemplak Tulungagung untuk berbelanja dagangan.
Dengan berkurangnya armada, diharapkan masyarakat tetap dapat memanfaatkan layanan angkutan perintis ini, meskipun dengan sedikit penyesuaian pada jadwal dan kapasitas.
Editor : Fikri Fadhlul A.
Ikuti WhatsApp Channel JTV Kediri dan dapatkan informasi terbaru dengan klik link berikut s.id/jtvkediriwa