Tulungagung, Jurnalmataraman.com, Akibat penularan penyakit mulut dan kuku (PMK), Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Tulungagung membatalkan bantuan ternak untuk peternak di Tulungagung. Pembatalan pemberian hewan ternak, untuk mencegah penyebaran PMK di Tulungagung.
Kepala Disnakeswan Tulungagung, Mulyanto mengatakan, memang seharunya pada tahun ini pemberian hewan ternak berupa kambing kepada kelompok ternak di Tulungagung. Namun karena terdapat imbauan dari pemerintah pusat, untuk membatalkan pengadaan hewan ternak dalam upaya pencegahan penyebaran PMK.
“Pengadaan bantuan hewan ternak ini melalui lelang umum. Setelah dilakukan lelang umum, maka pembelian hewan ternak bisa dilakukan dimana saja. Hal inilah yang jika nantinya tetap dilakukan akan memperluas penyebaran PMK di Tulungagung,” ujarnya.
Mulyanto menjelaskan, bahwa hingga saat ini pihaknya masih memberlakukan lockdown hewan ternak dari luar, belum boleh masuk ke Tulungagung. Meskipun saat ini kasus PMK di Tulungagung sudah mulai turun.
“Penurunan kasus PMK ini juga dibarengi dengan tuntasnya pemberian vaksin dosis satu kepada hewan ternak di Tulungagung,” jelasnya.
Menurut Mulyanto bantuan hewan ternak ini memiliki nilai Rp 20 Juta untuk satu kelompok. Rencananya memang akan diberikan dalam bentuk hewan ternak kambing, karena jika dibelikan hewan ternak sapi, kelompok ternak hanya bisa mendapatkan satu sapi saja.
“Namun pembatalan pemberian hewan ternak ini rencananya akan diubah menjadi pelatihan sesuai kebutuhan kelompok ternak,” pungkasnya. (am/mj)