Kediri, jurnalmataraman.com, Malam tirakatan 17 Agustus biasanya terdiri dari berbagai kegiatan seperti doa bersama, mendengarkan cerita sejarah, hingga pentas seni. Malam tirakatan dimaknai sebagai bentuk rasa syukur atas kemerdekaan yang telah diraih oleh Bangsa Indonesia. Berkat hal tersebut, saat ini masyarakat dapat berkumpul secara aman.
Selain mensyukuri kemerdekaan, tirakatan juga dimaknai sebagai momen untuk mendoakan para tokoh pahlawan yang gugur di masa sebelum hingga kemerdekaan serta mendoakan leluhur warga Desa.malam tirakatan juga dimaknai sebagai ajang silaturahmi bagi seluruh warga desa, salah satunya di Desa Sukorejo Dusun Katang warga Kampung Baru.
Malam tirakatan juga menjadi momen pengharapan generasi muda agar menjadi pahlawan-pahlawan masa depan yang mampu memajukan dan membawa nama harum bangsa Indonesia.
“Kegiatan malam tirakatan ini, salah satu bentuk rasa syukur atas Kemerdekaan Republik Indonesia , kita sebagai penerus bangsa harus menjaga kemerdekaan ini dengan tidak lupa mengenang jasa jasa pahlawan dengan mendoakaan arwah para pahlawan yang telah gugur”, ujar Setyo Ketua RT dalam sambutannya.
Malam tirakatan yang dilakukan dapat menjadi renungan atas pengorbanan para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan. Selain itu juga menjadi media bersyukur karena Negara Kesatuan Republik Indonesia telah berhasil mempertahankan kemerdekaannya.
Selanjutnya, tirakatan ini juga dapat memupuk kebersamaan antar warga dan menjadi budaya yang harus terus dilestarikan oleh masyarakat Indonesia dalam memperingati Kemerdekaan RI. (Aldilala)