Tulungagung, jurnalmataraman.com – Menindaklanjuti arahan Menteri Dalam Negeri pada saat rapat pengendalian inflasi Senin lalu, Pemerintah Kabupaten Tulungagung, memulai pencanganan gerakan tanam cabai di Desa Macanbang, Kecamatan Gondang. Kenaikan harga cabai dinilai menjadi salah satu pemicu inflasi, sehingga pemerintah daerah diimbau untuk melaksanakan gerakan tanam cabai.
Luasan lahan yang ditanami cabai di Desa Macanbang saat ini mencapai 25 hektare. Luasan tersebut meningkat 2 kali lipat dibanding musim tanam sebelumnya, yang hanya kisaran 10 hingga 12 hektare. Petani di desa tersebut juga telah menerima bantuan benih cabai dari Dinas Pertanian setempat.
Penjabat Bupati Tulungagung Heru Suseno mengatakan, total luasan lahan tanaman cabai di Tulungagung mencapai 159 hektare, yang terdiri dari tanaman cabai merah besar, cabai keriting dan cabai rawit. Pihaknya berterimakasih kepada para petani yang telah bersedia menanam cabai, karena turut menjaga kestabilan harga dan mencegah inflasi.
![](https://jurnalmataraman.com/wp-content/uploads/2024/07/cabai-3.jpg)
“Hari ini kita menandai gerakan tanam cabai sebagaimana pada saat rapat inflasi Hari Senin kemarin memang dari kabid, itukan harganya mulai merangkak naik oleh karena itu disetiap keputusan pemerintah daerah meminta untuk melakukan gerakan tanam cabai.”, ujar Heru Suseno
Berdasar data dari Dinas Pertanian Tulungagung, luasan lahan cabai merah besar 37 hektare, lahan cabai keriting 59 hektare, dan lahan tanaman cabai rawit 63 hektare. Dari luasan lahan tersebut total hasil produksi cabai pada Bulan Juli mencapai 203,9 ton dan produksi di Bulan Agustus diperkirakan sebesar 159,7 ton. (bon/rhm)