Kediri, jurnalmataraman.com – Merosotnya harga cabai rawit sampai di bawah biaya pokok produksi (BPP/BEP), membuat para petani di Kabupaten Kediri resah.
Harga jual cabai rawit yang saat ini hanya dihargai 13 ribu rupiah perkilogram,.memaksa mereka harus beripikir otak, agar mereka tak semakin merugi.
Seperti yang diungkapkan oleh Suwarsi, petani cabai rawit asal Desa Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri mengaku, di saat kondisi dalam masa panen seperti saat ini. Pihaknya terpaksa lebih memilih untuk memanen sendiri, daripada harus memperkerjakan orang lain atau buruh. Mengingat harga jual cabai rawit tak sebanding dengan upah buruh panen.
Ia menambahkan, untuk membiayai tenaga buruh panen, dirinya setidaknya harus mengeluar uang sebesar Rp 50.000 – Rp 60.000 ribu rupiah per orang, untuk durasi kerja selama kurang lebih 6 jam.
“ harga tertinggi mencapai 90 sekali ini petani bangkrut harga panen setengah dimulai jam 11”ucap Suwarsi.
Diketahui, kondisi harga cabai murah ini ditengarai karena mulai masuknya masa panen, sehingga stok cabai terbilang melimpah. (rof/nal).