Kediri, jurnalmataraman.com – Penyakit demam berdarah dengue (DBD) masih mengintai di musim hujan ini, Pada bulan maret saja, sedikitnya sudah ada 58 kasus penyakit demam berdarah, akibat gigitan nyamuk aedes aegypti itu di Kota Kediri. Jika dibandingkan dengan tahun 2023 lalu di periode yang sama, jumlah penderita DB mencapai 55 kasus.
Angka DBD pada tahun ini hingga per 22 April berjumlah total 109 kasus, Kenaikan penderita DB tahun ini termasuk tinggi dibandingkan tahun 2023. Siklus DBD yang mundur dibanding tahun lalu , juga harus diwaspadai masyarakat karena curah hujan yang juga mundur.
Kepala Bidang Program Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Kediri mengatakan pada beberapa tahun sebelumnya pada bulan Januari merupakan puncaknya penyakit DBD, namun yang terjadi tahun ini justru sebaliknya, kasus yang biasanya marak di bulan Januari dan Februari itu baru muncul pada bulan Maret. Hal itu dikarenakan curah hujan atau musim hujan yang mundur.
“ November , Desember ini sudah ada mulai musim penghujan sehingga kasus DBD ini mulai merangkak naik kasus DBD pun ini kemarin bulan Januari akses DBD masih kosong “ ucap Hendik Supriyanto
Hendik menambahkan, diperkirakan pada akhir bulan april ini, mulai ada penurunan kasus DB dibandingkan dengan Bulan Maret karena curah hujan mulai berkurang.(ben/nal).