Tulungagung, Jurnalmataraman.com, Tahun depan puluhan ribu petani di Tulungagung tidak masuk dalam elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (E-RDKK). Hal ini disebabkan karena ada banyak petani yang tidak masuk dalam daftar penerima pupuk subsidi, (27/12/2022).
Kepala Bidang Penyuluhan, Dinas Pertanian (Dispertan) Tulungagung, Tri Widyomo Agus Basuki mengatakan, pada tahun 2022 petani yang masuk dalam E-RDKK mencapai 141.086 orang. Sedangkan pada 2023 jumlah petani yang masuk dalam E-RDKK mengalami penurunan hingga 46.996 petani.
“Jadi pada tahun 2023 hanya ada 94.090 petani yang masuk dalam E-RDKK di Tulungagung,” tuturnya.
Oky -sapaan akrabnya menjelaskan, ada beberapa penyebab berkurangnya jumlah petani di Tulungagung yang tidak masuk dalam E-RDKK tahun 2023. Diantaranya, banyak petani yang tidak terdaftar sebagai penerima pupuk subsidi, petani yang belum jelas identitasnya dan masih banyak petani yang enggan mendaftarkan ke E-RDKK.
“Jika mereka tidak terdaftar dalam E-RDKK maka petani tidak akan mendapatkan pupuk subsidi pada tahun depan,” terangnya.
Mulai tahun depan hanya dua pupuk subsidi yang akan diberikan kepada petani, yaknni NPK dan Urea. Untuk alokasi NPK mencapai 17 ribu Ton dan alokasi Urea mencapai 30 ribu Ton.
“Tahun depan juga ada jenis pupuk subsidi baru yang akan diberikan kepada petani, yakni NPK formula khusus. Dengan alokasi mencapai 121 Ton,” paparnya.
Oky memastikan, bahwa semua petani yang sudah terdaftar dalam E-RDKK akan mendapatkan alokasi pupuk subsidi pada tahun depan. Akan tetapi untuk jenis pupuk subsidi NPK formula khusus hanya akan diberikan kepada petani kakao.