Kediri, Jurnalmataraman.com – Dalam rangka mengenang dan memperingati perjuangan Mayjen TNI (Purn) Prof. Dr. Moestopo, salah satu pahlawan asal Kediri diadakan haul dengan tema, “Moestopo Bersholawat” yang digelar sebagai peringatan tanggal lahirnya yang lahir pada tanggal 13 Juni 1913 di Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.
Perhelatan yang telah dilakukan untuk ketiga kalinya ini berlangsung di Lapangan Desa Kayen Kidul, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri, Sabtu, (18/06/2022). Meski sempat tertunda akibat hujan, hal itu tidak mengurangi antuasiasme dan kekhidmatan sekitar 5000an peserta yang datang mengikuti lantunan sholawat bersama majelis ta’lim dzikir dan sholawat Januudul Musthofa.
Ketua Pengurus Yayasan Universitas Prof. Dr. Moestopo Jakarta DR. Hartono Laras, Msi mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten kediri dan Kodim 0809 Kediri yang telah membantu suksesnya acara ini. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini, mari kita mendoakan almarhum agar mendapat tempat yang terbaik. Beliau adalah pemimpin yang luar biasa. Kita sebagai generasi penerus harus meneladani dan mengamalkan nilai-nilai kepahlawanan Moestopo. ” tambahnya.
Dalam kegiatan ini turut hadir keluarga besar almarhum Mayjen TNI (Purn) Prof. Dr. Moestopo, Kepala Staf Kodim 0809 Kediri Mayor Arhanud Dian Kristianto, S A.p, perwakilan pemkab Kediri, serta jajaran pengurus Yayasan Universitas Prof. Dr. Moestopo, jajaran rektorat Universitas Prof. Dr. Moestopo serta sejumlah tokoh agama seperti Kyai Ahmad Najmudin, Habib Ali Bin Hasan Baharun dan Kyai M Nasih Basthomi.
Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta Prof. DR H. Paiman Raharjo, Msi, MM menjelaskan sholawat dalam rangka haul Mayjen TNI Prof. Dr. Moestopo biasanya dilangsungkan rutin tiap tahun, namun karena dua tahun terakhir pandemi, baru kali ini bisa terselenggara kembali.
“Kami harapkan sholawat akbar di samping mendoakan Moestopo juga silaturahmi ke kaum muslimin, untuk berdoa kepada Allah agar di masa pandemi ini umat muslim selalu dalam lindungan dan keberkahan Allah, ” tukas Prof. DR. H. Paiman Raharjo.
Ia menambahkan dengan mengusung tema silahturahmi memperkuat persatuan dan kesatuan umat, diharapkan perhelatan Sholawat Moestopo ketiga ini turut membangun persatuan dan kesatuan umat, terutama untuk menangkal isu radikalisme.
Di sisi lain, dengan mengenang perjuangan Prof Dr Moestopo serta dan sang istri RA Soepartien Moestopo anak-anak muda Kabupaten Kediri bisa meneladani ajaran sang pahlawan dengan terus belajar giat namun tetap memegang teguh iman dan takwa kepada Tuhan yang maha esa.
” Di samping menuntut ilmu secara formal harus diimbangi yaitu dengan iman dan takwa. Karena iman ini menjadi salah satu pokok ajaran dari Moestopo, bahwa dengan iman yang kuat walaupun kita dalam kehidupan era globalisasi yang sangat tinggi, teknologi yang sangat maju, tetapi dengan dibekali iman dan takwa insyaallah segala rintangan tantangan era globalisasi yang bisa mempengaruhi pola pikir manusia itu kita bisa bentengi, ” tambah Prof. Dr. H. Paiman Raharjo.(bn)