Tulungagung, jurnalmataraman.com – Langit Desa Notorejo, Kecamatan Gondang, Tulungagung, semarak dengan aneka warna balon udara dalam Mini Festival Balon Udara Tradisional. Acara yang digelar untuk melestarikan tradisi lokal ini sekaligus menjadi solusi atas masalah keamanan yang selama ini muncul dari penerbangan balon liar.
Delapan kelompok remaja dari musala dan masjid sekitar unjuk kreativitas dengan mendesain balon udara berbahan kertas minyak. “Butuh waktu seminggu untuk menyelesaikan satu balon ukuran besar,” kata Ahmad Bahri, salah satu peserta yang antusias mengikuti festival ini.
Yang membedakan festival ini dengan penerbangan balon biasa adalah penggunaan tali pengendali. “Dengan tali, balon tidak terbang sembarangan sehingga lebih aman dan tidak mengganggu,” jelas Ahmad. Inovasi ini mendapat apresiasi dari peserta maupun warga.
Polres Dukung Penuh, Akan Ada Festival Lebih Besar
Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi menyambut baik inisiatif festival terkendali ini. “Selama ini balon liar kerap membahayakan penerbangan, merusak jaringan listrik, dan berisiko kebakaran,” tegasnya.
Menanggapi antusiasme peserta, Polres berencana menggelar festival serupa dalam skala lebih besar pada Juni mendatang. Langkah ini diharapkan bisa mengalihkan kebiasaan masyarakat dari menerbangkan balon secara sembarangan.
Festival ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian tradisi, tapi juga bukti bahwa budaya lokal bisa beradaptasi dengan prinsip keselamatan modern.
Editor : Arno Hardana