
Tulungagung, Jurnalmataraman.com, Narapidana kasus korupsi sekaligus mantan Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo ternyata masih diminati oleh sebagian masyarakat Tulungagung untuk menjadi Bupati Tulungagung 2024. Hal itu diketahui dari hasil survei Sindikasi Survei Indonesia (SSI) tentang potret proyeksi simulasi pemilihan Bupati Tulungagung 2024.
Manager SSI, Tri Adi Saputro mengatakan, pada 14 hingga 25 Juni 2022 SSI telah melakukan survey tentang proteksi Pilbun Tulungagung 2024. Suveri menggunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah responden mencapai 440 orang dengan margin eror mencapai 4,8 persen.
“Untuk pengambilan data kami menggunakan wawancara tatap muka, dengan responden menggunakan kuisioner berbasis aplikasi. Untuk responden tersebar di seluruh desa dan kelurahan di Tulungagung, dengan pembagian, 94,1 persen desa dan 5,1 persen responden berada di kelurahan,” tuturnya, (17/7).
Adi menjelaskan, dari hasil survey yang dilakukan ada beberapa nama lama dan nama baru yang muncul dalam bursa proyeksi Pilub Tulungagung 2024. Namun, untuk nama baru, masih berada di posisi bawah. Dalam pertanyaan terbuka terdapat empat nama yang diinginkan masyarakat untuk menjadi Bupati Tulungagung 2024.
“Dalam pertanyaan terbuka tercatat ada beberapa nama yang diinginkan untuk menjadi Bupati Tulungagung 2024. Yakni, Maryoto Birowo mendapat 7 persen, Gatot Sunu mendapat 4,1 persen, Syahri Mulyo mendapat 2,3 persen, Supriyanto mendapat 1,2 persen dan Heru Tjahyono mendapat 0,6 persen. Sedangkan 0,5 persen masyarakat masih merahasiakan serta sebanyak 84,2 persen masih belum memutuskan,” jelasnya.
Lanjut Adi, sedangka dalam pertanyaan tertutup diperoleh hasil yang sangat mengejutkan. Maryoto Birowo berada diposisi pertama dengan mendapat 15,8 persen, Syahri Mulyo mendapat 7,0 persen, Gatot Sunu mendapat 5,3 persen, Susilowati mendapat 1,2 persen, Supriyanto mendapat 0,6 persen, Adib Makarim mendapat 0,6 persen. Sedangkan 69,5 persen masyarakat masih belum menentukan.
“Ternyata di dalam hasil survey, Syahri Mulyo yang kini menjadi narapinda kasus korupsi di Tulungagung masih banyak masyarakat yang meminati untuk menjadi Bupati Tulungagung 2024. Tentu ini juga menjadi ketertarikan kami untuk melakukan riset di Tulungagung,” paparnya.
Selain itu, Adi mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil survey masyarakat Tulungagung cendurung lebih memilih Bupati Tulungagung dengan latar belakang tokoh agama yang mencapai 24,6 persen, disusul dengan latar belakang pengusaha yang mencapai 21,6 persen dan selanjutnya berlatar belakang politisi yang mencapai 6,4 persen.
“Namun sebanyak 29,8 persen masyarakat Tulungagung masih enggan untuk menjawab latar belakang apa yang cocok untuk menjadi Bupati Tulungagung 2024,” ungkapnya.
Pria berkacamata itu juga menjalaskan bahwa berdasarkan hasil survey, SSI berkesimpulan bahwa ketertarikan publik di Tulungagung terhadap Pilbub Tulungagung 2024 masih tergolong rendah dan cukup apatis. Hal ini terkonfirmasi dari tingginya swing voters yang mencapai 84,2 persen serta rendahnya elektabilitas nama-nama bakal calon Bupati Tulungagung 2024 yang hanya berada di angka 7 persen saja.
“Hal ini tentu menjadi PR besar bagi KPU Tulungagung tentang pengenalan terhadap Pemilu 2024 untuk menurunkan angka apatis pemilih di Tulungagung. Selain itu, dari hasil survey juga memperlihatkan bahwa peluang Pilbub Tulungagung 2024 masih besar untuk kandidat dalam bersaing,” pungkasnya. (mj/ham)