Blitar, jurnalmataraman.com – seperti inilah ratusan jawara dari berbagai daerah di Jawa Timur, saling beradu kekebalan di atas panggung pagelaran Seni Tiban yang berlangsung di kediaman Imam Sutikno atau yang akrab di sapa Gus Sutik di Desa Bakung Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar.
Seni beradu kekebalan ini di gelar dalam rangka meriahkan datangnya bulan Muharam atau Tahun Baru Islam 1446 Hijriyah.
Dalam permainnya, dua kelompok pemain berhadapan saling mengadu kesaktian sembari menari dan mencambuk lawan dengan diiringi gamelan jawa.
Sedangkan cambuk yang digunakan dalam ritual ini adalah ujung atau lidi dari pohon aren. Sementara itu, hitungan cambukan ditentukan oleh wasit, yang biasanya setiap kawan mencabuk sebanyak tiga kali secara bergantian.
Sehingga tak heran dalam atraksi permainan tiban ini tak sedikit dari para jawara yang mengalami luka di bagian tubuh terkena kerasnya sabetan lidi.
Imam Sutikno mengatakan pagelaran Seni Tiban ini selain dalam rangka memeriahkan Muharam juga melestarikan seni budaya warisan leluhur agar tidak hilang termakan zaman.
“ Dalam rangka memperingati 1 Muharam 1446 Hijriyah disini belum pernah dan tertarik mengadakan adu laga, selanjutnya setelah tahu adu laga Blitar Tulungagung kayak gini yang dihadiri para jawara ini akan menjadi agenda tahunan, jadi dalam setiap tahun satu suro akan diadakan adu laga seperti ini. “ ujar Guntur Wahono
Sementara itu pagelaran Seni Tradisional Tiban ini mendapat sambutan ribuan masyarakat dan mereka berharap seni adu kekebalan ini terus di jaga karena merupakan Seni Budaya kearifan lokal. (asf/sal)