Tulungagung, jurnalmataraman.com – Tradisi sembahyang rebutan yang dilaksanakan warga keturunan Tionghoa di kelenteng Toe Tik Kiong Tulungagung pada Kamis Siang. Diawali dengan upacara yang diikuti oleh sejumlah pengurus dan umat kelenteng. Mereka melakukan sembahyang di depan altar yang berisi aneka sesaji, buah-buahan dan juga bahan pangan.
Sembahyang rebutan di Kelenteng Tjoe Tik Kiong ini rutin digelar setiap tahun, dan dilaksanakan pada pertengahan bulan 7 kalender Imlek, yang pada tahun 2024 ini jatuh pada hari Kamis 22 Agustus 2024. Usai dilakukan sembahyang, kegiatan dilanjutkan dengan pembagian paket sembako. Dalam sembahyang rebutan tahun 2024 ini, paket sembako yang disiapkan sebanyak 3.000 paket.
Menurut Adi Sastro Lukito panitia sembahyang rebutan kelenteng Tjoe Tik Kiong, dalam kepercayaan mereka pada bulan ini pintu alam arwah dibuka sehingga para arwah bisa kembali ke dunia. Sembahyang rebutan digelar dengan tujuam agar para arwah tidak berkeliaran, dan memberikan bekal pada arwah leluhur supaya tenang di alamnya.
“Istilahnya sembahyang rebutan, pada tradisi yang dahulu memang namanya rebutan itu ya diperebutkan,” ujar Adi Sastro Lukito, panitia sembahyang rebutan Klenteng Tjoe Tik Kiong.
Elsil Susilowati salah satu warga mengatakan pembagian paket sembako saat sembahyang rebutan di kelenteng Tjoe Tik Kiong selalu menjadi hal yang dinanti warga. Meski harus berdesak-desakan dan antre berjam jam, mereka mengaku senang karena paket sembako yang diterima bisa membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Setiap tahun ikut sembahyang rebutan, sembako ini dikonsumsi sendiri,” ungkap Elsil Susilowati.
Dengan mendapat penjagaan dari aparat keamanan, meski sempat terjadi aksi desak-desakan pembagian ribuan paket sembako dalam tradisi sembahyang rebutan di kelenteng Tjoe Tik Kiong ini bisa berjalan lancar.(bon/sza)