Tulungagung, jurnarmataraman.com, Bertepatan pada hari Jum’at Kliwon, tanggal 10 Muharam 1445 H/ 28 Juli 2023 M atau tanggal 10 Suro dalam kalender Jawa, Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, menyelenggarakan kegiatan Upacara Adat Jamasan Pusaka Tombak Kanjeng Kyai Upas, bertempat di Pendopo Kanjengan, Kelurahan Kepatihan,Tulungagung mulai pukul 07.30 WIB
Hadir dalam kegiatan ini, Bupati Tulungagung Drs.Maryoto Birowo,MM bersama unsur Forkopimda Kabupaten Tulungagung, Wakil Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo,SE, Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung Marsono,S.Sos, Sekretaris Daerah Kabupaten Tulungagung Drs.Sukaji,M.Si dan juga hadir seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah di lingkup Pemerintah Kabupaten Tulungagung serta Camat dan Lurah se-Kabupaten Tulungagung
Kegiatan Jamasan Tombak Kanjeng Kyai Upas ini juga dihadiri oleh para Sesepuh, Aji Sepuh, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Keluarga Pringgo Koesoeman Kepatihan, Pimpinan Paguyuban Permadani DPP Kabupaten Tulungagung, Pimpinan Lembaga Adat, Pimpinan Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI), Budayawan, Seniman, Wadya Wimbasara Ndalem Pringgo Koesoeman dan tamu undangan lainnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung, Drs.Bambang Ermawan, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kegiatan Jamasan Pusaka Tombak Kanjeng Kyai Upas hari ini dapat terlaksana dengan baik.
Selanjutnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung, Drs. Bambang Ermawan, M.Pd yang juga selaku Ketua Panitia melaporkan beberapa hal terkait Pelaksanaan Kegiatan Jamasan Tombak Pusaka Kanjeng Kyai Upas, diantaranya hal-hal yang melatarbelakangi serta maksud dan tujuan dari kegiatan ini.
Kepala Dinas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung, menjelaskan Tombak Pusaka Kanjeng Kyai Upas diyakini oleh masyarakat Kabupaten Tulungagung sebagai pusaka peninggalan leluhur yang mampu menjaga dan membebaskan masyarakat Tulungagung dari segala marabahaya. Oleh karena itu sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan sekaligus melestarikan budaya leluhur maka prosesi jamasan Tombak Pusaka Kyai Upas ini akan dilaksanakan sekali setiap tahunnya.
Adapun maksud dan tujuan kegiatan Upacara adat Jamasan Tombak Pusaka Kyai Upas sebagaimana dijelaskan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Drs.Bambang Ermawan, M.Pd dalam laporannya yaitu untuk:
- Mengembangkan nilai-nilai tradisi budaya para leluhur yang Adiluhung;
- Melestarikan kekayaan tradisi budaya di Kabupaten Tulungagung sebagaimana tertuang dalam pokok pikiran kebudayaan daerah; dan
- Mewujudkan program nasional yaitu pemajuan kebudayaan.
Sementara itu, Bupati Tulungagung, Drs.Maryoto Birowo,MM saat membuka acara prosesi Jamasan Tombak Kanjeng Kyai Upas dalam sambutannya mengungkapkan rasa gembiranya atas terselenggaranya kegiatan ini dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia khususnya, serta pihak-pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan Jamasan Tombak Kanjeng Kyai Upas tahun 2023 ini.
Selanjutnya, Bupati Maryoto Birowo juga menyampaikan bahwa kegiatan prosesi Jamasan Tombak Kanjeng Kyai Upas ini merupakan tradisi budaya para leluhur yang telah dilaksanakan secara turun temurun setahun sekali setiap hari Jum’at tanggal 10 Suro dalam penanggalan Jawa. “Jamasan tombak Kanjeng Kyai Upas ini memiliki nilai-nilai budaya yang luhur dan merupakan salah satu kearifan lokal bagi masyarakat Tulungagung yang dapat menambah catatan sejarah di Kabupaten Tulungagung,” tuturnya.
Bupati Maryoto Birowo menambahkan bahwa upacara adat Jamasan Tombak Kanjeng Upas ini merupakan suatu ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa dan sekaligus sebagai permohonan serta harapan agar di masa yang akan datang masyarakat Tulungagung bisa lebih baik lagi dan terhindar dari segala malapetaka, ayem tentrem, mulyo lan tinoto.
Selanjutnya Bupati Maryoto Birowo mengatakan bahwa bukan rahasia lagi, kalau Pusaka Tombak Kanjeng Kyai Upas telah terbukti mampu membentengi wilyah Kabupaten Tulungagung dan seluruh masyarakatnya, sebagaimana dikisahkan dalam sejarah bahwa pada masa penjajahan, tentara Belanda tidak dapat memasuki wilayah Kabupaten Tulungagung.
Untuk itu, Beliau mengajak kepada masyarakat Tulungagung untuk sama-sama berdo’a memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar Tulungagung tetap kondusif, ayem trentrem mulyo lan tinoto serta aman dan terhindar dari segala marabahaya serta semakin sejahtera, sekaligus sebagai ungkapan syukur kita atas anugerah Tuhan tersebut.
Di akhir sambutan Bupati Maryoto Birowo juga berpesan kepada masyarakat Tulungagung untuk senantiasa menjaga dan memelihara Pendopo Kanjengan sebagai salah satu tempat “petilasan” sejarah di Kabupaten Tulungagung.
Seusai Bupati Tulungagung memberikan sambutan, acara dilanjutkan dengan ritual upacara prosesi Jamasan dengan penuh khidmat, diiringi gending jawa mogang dan lantunan doa Dzikir, Tahlil dan pembacaan Surah Yasin pada proses jamasannya.
Suasana sakral dan khusuk begitu nampak pada prosesi Jamasan Pusaka Tombak Kanjeng Kyai Upas ini. Bupati dan Wakil Bupati Tulungagung, Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung beserta Forpimda yang hadir turut serta mengikuti dan menyaksikan dari dekat proses penjamasan Pusaka Tombak Kyai Upas.
Sebagai penutup rangkaian acara Jamasan Pusaka Tombak Kyai Upas, dilaksanakan acara selamatan atau wilujengan yang diikuti oleh semua yang hadir. Tujuan acara selamatan ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas terselenggaranya Jamasan Pusaka Tombak Kyai Upas, seraya memanjatkan do’a semoga masyarakat Kabupaten Tulungagung senantiasa mendapatkan keberkahan dan keselamatan dunia dan akhirat.
Sebagai tambahan informasi, bahwa rangkaian kegiatan Upacara Adat Jamasan Tombak Kyai Upas diawali sehari sebelumnya yaitu pada Kamis malam (27/07/2023) mulai pukul 19.30 dengan dilaksanakannya kegiatan Malam Tirakatan mocopatan bertempat di balai Pendopo Kanjengan. Hadir dalam acara malam tirakatan mocopatan atau sesekaran ini kurang lebih sebanyak 60 orang yang berasal dari beberapa paguyuban mocopat di Tulungagung diantaranya Paguyuban Puspito Laras, Permata Gayatri, Sendang Tirto Mulyo, Mardi Laras, Sanggar Tri Wardoyo, Permadani dan lain-lain.
Selanjutnya rangkaian acara upacara adat Jamasan Tombak Pusaka Kanjeng Kyai Upas diakhiri dengan Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk sekaligus acara ruwatan di Pendopo Ndalem Kanjengan pada hari Jum ‘at malam (28/07/2023) dengan Dalang Ki Sugito dari Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung yang membawakan lakon ” Resi Sabdo Jati”.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung Drs.Bambang Ermawan,M.Pd saat membuka acara mengatakan bahwa kegiatan pagelaran wayang kulit ini sebagai puncak dari rangkaian kegiatan Jamasan Tombak “Kanjeng Kyai Upas” dan pilihan yang sangat tepat karena wayang kulit adalah jenis kesenian yang adiluhung sarat dengan tuntunan yang sangat berguna untuk mengedukasi generasi muda guna menerapkan nilai-nilai kehidupan seperti jiwa patriotisme, semangat rela berkorban, jiwa yang senantiasa bersyukur, rasa persatuan dan kesatuan, budaya gotong royong, norma dan etika masyarakat, kejujuran serta memiliki peran penting dan strategis dalam menyatukan seluruh perbedaan yang ada,” ujarnya
Seusai memberikan sambutan, acara dilanjutkan dengan prosesi serah terima “gunungan” dari Kepala Disbudpar Kabupaten Tulungagung Drs.Bambang Ermawan, M.Pd kepada Dalang Ki Sugito sebagai tanda dimulainya pagelaran wayang kulit semalam suntuk pada malam hari ini. (Kominfo)