
Tulungagung, Jurnalmataraman.com, Program transmigrasi hingga kini masih minim peminat dari masyarakat Tulungagung. Bahkan beberapa orang yang sudah mendafar memilih untuk mengundurukan diri. Apabila hingga akhir Agustus 2022 tidak terpenuhi, maka kuota transmigrasi untuk masyarakat Tulungagung akan dikembalikan.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Tulungagung, Agus Santoso mengungkapkan, ada dua kuota untuk masyarakat Tulungagung untuk mengikuti program transmigrasi ke Kabupaten Mamuju. Tapi sampai saat ini, kuota tersebut masih belum terpenuhi.
“Beberapa waktu lalu ada beberapa orang yang sudah mendaftarkan untuk mengikuti program transmigrasi ke Kabupaten Mamuju, tapi akhirnya mereka mumutuskan untuk membatalkan. Alasanya karena ada penolakan dari keluarga hingga ragu dengan keberlangsungan hidup di Kabupaten Mamuju,” ungkapnya.
Agus menjelaskan, apabila hingga akhir bulan ini, kuota transmigrasi ke Kabupaten Mamuju tidak terpenuhi, maka pihaknya akan mengembalikan kuota tersebut ke Pemprov Jatim. Kendatidemikian, hal ini juga akan berdampak pada pemberian kuota transmigrasi pada tahun depan untuk Kabupaten Tulungagung.
“Apabila pada tahun ini kuota transmigrasi tidak terpenuhi di Tulungagung, maka tahun depan besar kemungkinan Tulungagung tidak mendapatkan kuota transmigrasi lagi,” jelasnya.
Menurut Agus, dalam program transmigrasi ke Kabupaten Mamuju juga terdapat beberapa permasalahan. Karena, Kabupaten Mamuju itu dekat dengan pembanguna Ibu Kota Negara baru, maka banyak masyarakat Kabupaten Mamuju yang sudah berencana memanfaatkan lokasi yang rencananya dijadikan transmigrasi.
“Secara normatif memang disana sudah siap menerima. Tetapi memang perlu diakui disana juga masih ada permasalahan dengan masyarakat setempat terkait program transmigrasi. Tapi pihak Transmigrasi Kabupaten Mamuju sendiri tetap menerima transmigran asal Tulungagung dan berjanji untuk menjaga keamanan transmigran tersebut,” pungkasnya. (ham/mj)