Kediri, jurnalmataraman.com, Berkah ramadhan, pembuat keripik pare asal Desa Jajar Kecamatan Wates Kabupaten Kediri Siti Romdiyah, mendapatkan berkah dengan naiknya permintaan. Bahkan orderan naik hingga hampir 200 persen.
Di tangan Siti Romdiyah, buah pare yang terkenal pahit, dijadikan aneka keripik yang rasanya pedas dan manis serta bisa mendatangkan cuan.
Jika di hari-hari biasa permintaan keripik pare hanya 20 kilogram perhari, selama bulan ramadhan ini naik menjadi 50 kilogram.
Untuk membuat keripik pare, awalnya buah pare dibelah untuk dihilangkan isinya. Selanjutnya, buah pare diiris tipis-tipis. Dan untuk menghilangkan rasa pahit, risan buah pare direndam dengan garam.
Setelah beberapa saat, irisan buah pare dicuci dan digoreng. Selanjutnya, keripik buah pare ditiriskan dan dikemas, untuk kemudian siap dipasarkan.
“Ide awal membuat keripik buah pare ini coba-coba. Karena sebelumnya sudah membuat keripik dari buah pisang dan keripik jamur. Karena penasaran kemudian mencoba membuat keripik buah pare yang terkenal pahit. Dan ternyata keripik buah pare banyak yang pesan,” ucap Siti Romdiyah pembuat kripik pare.
Harga keripik pare juga produksi Siti Romdiyah dijual 75 ribu per kilogramnya. Sementara perbungkus dijual 15 ribu. Saat ini pembeli keripik pare masih di sekitar kediri/ nganjuk serta tulungagung.(rof/ans)