Kediri, jurnalmataraman.com, Pertama di Jawa Timur, ratusan peternak ayam di Kabupaten Kediri yang sebelumnya menggunakan elpiji tabung melon berkomitmen untuk mulai beralih ke penggunaan elpiji non subsidi.
Untuk mulai menarik peternak supaya beralih ke penggunaan elpiji non subsidi, Mas Dhito, sapaan akrab bupati Kediri berkolaborasi dengan Pertamina, Hiswana Migas dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kabupaten Kediri.
Langkah yang diambil yakni para peternak ayam potong di Kabupaten Kediri dipinjami tabung non subsidi supaya tidak terlalu terbebani di masa peralihan. Adapun harga elpiji non subsidi Pertamina memberikan harga paling rendah sekitar Rp16.700/kg.
Sebagaimana arahan Mas Dhito, pendistribusian tabung elpiji non subsidi kepada peternak ayam di Kabupaten Kediri ini dimulai pada Minggu (13/8/2023) sore di Desa Joho, Kecamatan Wates.
Melalui upaya yang dilakukan, lanjut Tutik, bupati berharap para peternak yang sebelumnya masih menggunakan elpiji bersubsidi mau beralih ke non subsidi.
Sebagaimana diketahui, para peternak ayam menggunakan elpiji sebagai pemanas DOC atau anakan ayam selama 14 hari di awal pemeliharaan.
Sejauh ini, dari sekitar 230 peternak ayam yang terdata di DKPP Kabupaten Kediri, sudah ada 160 peternak yang berada di 11 kecamatan mengajukan untuk beralih ke elpiji non subsidi.
Sementara itu Kepala Kadin Kabupaten Kediri David Tompo Wahyudi menyebut ketersediaan peternak di Kabupaten Kediri untuk mau beralih ke elpiji non subsidi patut diapresiasi.
Disisi lain, melalui kolaborasi yang dilakukan antara Pemerintah Kabupaten Kediri bersama Kadin, Hiswana Migas dan Pertamina itu diharapkan tidak lagi terjadi kelangkaan elpiji subsidi di masyarakat.
Sementara itu, Ali Mustofa, salah satu peternak ayam yang bersedia beralih ke elpiji non subsidi mengaku terbantu dengan kebijakan peminjaman tabung tersebut. Sebagai peternak, dia menyadari penggunaan elpiji subsidi dilarang. (kominfo)