Trenggalek, jurnalmataraman.com – Malam kemarin, ratusan warga menyerbu kantor Desa Sugihan, Kabupaten Trenggalek. Padahal pagi harinya warga telah menggelar aksi di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Desa Sugihan, untuk mencari keberadaan terduga pelaku yang tidak lain adalah pimpinan pondok.
Kedatangan warga untuk meminta polisi segera mengusut tuntas kasus persetubuhan santriwati yang dilakukan oleh terduga pimpinan Pondok Pesantren. Pasalnya, hingga korban melahirkan anak yang dikandungnya, kasus ini tak kunjung menemui titik terang.
Dari mediasi yang dilakukan, polisi telah menaikan status perkara ke tahap penyidikan. Dimana dalam waktu dekat polisi akan segera memanggil terduga pelaku.
Polisi berjanji kepada warga akan menjamin proses penanganan kasus akan serius. Meskipun polisi tidak dapat memastikan butuh berapa lama menyelesaikan kasus tersebut.
“Hasil mediasi pada malam hari ini dari warga sudah mendengar pernyataan dari dari bapak Wakapolres pihak kepolisian, kasus saat ini sudah dinaikkan ke penyelidikan beliau sudah memberikan jaminan bahwa kasus ini akan di tindak lanjuti dengan serius,” ucap warga, Imam Safi’I
“Hasil mediasi masyarakat menuntut untuk dihadirkan oknum tersebut yang menghamilinya yang katanya menghamili santri, saya berkomitmen agar kasus ini di selesaikan secara profesional tidak ada main mata, tidak ada main apapun, ” ucap Ketua Pc Gp Ansor Trenggalek, Muhammad Izzudin
Ratusan warga berharap polisi dapat segera menuntaskan kasus tersebut secara profesional. Apalagi kasus persetubuhan terjadi di lingkungan pendidikan pondok pesantren.
Penulis: Hammam Deva
Editor: Eka Zeni