Kediri, jurnalmataraman.com – Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kesehatan melakukan fogging (pengasapan) pada Senin pagi di Kelurahan Blabak, Kecamatan Pesantren. Langkah ini diambil setelah diketahui bahwa belasan warga di wilayah tersebut terjangkit penyakit chikungunya pada awal tahun ini.
Fogging merupakan salah satu metode pengendalian nyamuk yang efektif untuk mencegah penyebaran penyakit seperti chikungunya, demam berdarah, dan malaria. Tujuan dari fogging ini adalah untuk membunuh nyamuk dewasa yang menjadi vektor penyebaran penyakit, mengurangi populasi nyamuk, serta mencegah penyebaran lebih lanjut.
Kepala Kelurahan Blabak, Muhammad Rizky Zakaria, mengungkapkan bahwa sebanyak 13 warga di Kelurahan Blabak terjangkit penyakit chikungunya. Para penderita, yang terdiri dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, saat ini sudah mulai membaik dan menjalani perawatan jalan di rumah.
“Dari data terakhir yang kami terima dari Puskesmas Pesantren ada 13 yang tersebar dari RT 10-14 ditambah dari RT 17 dan 18, awal laporan masuk itu semingu yang lalu, alhamdullilah sekaramg semuanya dalam proses penyembuhan dan ada yang sudah sehat,” ujar Muhammad Rizky Zakaria Kepala Kelurahan Blabak.
Salah satu penderita chikungunya, Agus, menceritakan pengalamannya. Agus menjelaskan bahwa ia awalnya mengalami panas tinggi dan nyeri-nyeri di semua persendian. Bahkan, untuk berjalan saja terasa sangat sakit. Namun, dengan pengobatan rutin yang dijalaninya, kondisinya kini sudah membaik.
“Jadinya sendi-sendi kaku semua, untuk sekarang dibuat jalan agak sulit, gejalanya sudah satu minggu sampai sekarang masih kaku semua dan ada sedikit bengkak,” ungkap Agus Warga Setempat.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Kediri, pada awal tahun ini, laporan penyebaran penyakit chikungunya masih terbatas di Kelurahan Blabak, Kecamatan Pesantren, dengan jumlah penderita sebanyak 13 orang.
Editor : Faisal Firdaus
Ikuti WhatsApp Channel JTV Kediri dan dapatkan informasi terbaru dengan klik link berikut s.id/jtvkediriwa