Kediri, jurnalmataraman.com – Kediri dikenal sebagai salah satu sentra produksi tahu dengan beragam jenis olahan tahu yang sudah terkenal. Salah satunya adalah pabrik tahu yang terletak di Jl. Tinalan IV Timur No. 01, Kota Kediri, yang telah berhasil menggabungkan teknologi modern dengan metode tradisional dalam proses pembuatan tahu. Sentra pembuatan tahu di Kediri bahkan begitu kuat, hingga ada sebuah kampung yang dikenal dengan sebutan “Kampung Tahu,” yang dihuni oleh para pengrajin tahu.
Salah satu jenis tahu yang cukup terkenal di Kediri adalah tahu takwa, yaitu tahu berwarna kuning dengan cita rasa khas dan tekstur yang lembut. Tahu takwa ini menjadi salah satu produk andalan yang banyak dicari oleh masyarakat, baik lokal maupun dari luar daerah.
Menurut Pak Supingi, pemilik pabrik tahu yang kini mengelola usaha keluarga, usaha pembuatan tahu di Kediri ini telah dimulai oleh kakek neneknya sejak tahun 1958. Awalnya, mereka adalah warga Tulungagung yang kemudian memutuskan untuk merantau dan mendirikan usaha pembuatan tahu di Kediri.
“Kampung tahu berawal dari mbah-mbah kita, yang didirikan kurang lebih tahun 1958. Kami adalah orang dari Tulungagung yang pindah ke sini, setelah itu mendirikan perusahaan tahu di sini. Dimulai dari mbah kami sampai sekarang, dan saya termasuk generasi ke-3 yang melanjutkan usaha ini,” ungkap Pak Supingi.
Pak Supingi menambahkan bahwa untuk seharinya bisa laku antara 100 hingga 200 tahu, namun untuk hari-hari ini karena mengalami penurunan.
“Untuk seharinya bisa laku antara 100 hingga 200 tahu, namun untuk akhir-akhir ini karena mengalami penurunan jadi ya tidak tentu. Pada awal kita membuat olahan tahu itu pada tahun 2011 yang diawali dengan membuat stik tahu, karena stik tahu lebih awet masa kadaluarsanya,” tambahnya.
Usaha pembuatan tahu ini tidak hanya mengandalkan tradisi, tetapi juga berinovasi dengan menggunakan teknologi modern dalam proses produksi, sehingga menghasilkan tahu yang lebih berkualitas, lebih efisien, dan higienis.
Proses pembuatan tahu di pabrik ini dimulai dengan pemilihan bahan baku kedelai yang berkualitas tinggi. Kedelai yang digunakan dipilih dengan teliti agar dapat menghasilkan tahu dengan tekstur yang sempurna. Setelah kedelai digiling, proses berikutnya adalah pembuatan dadih, yang kemudian dicetak menjadi tahu. Dalam setiap tahapan produksi, kebersihan dan kehigienisan menjadi prioritas utama.
Penulis : Rahmania Nurmala Zahro
Penulis merupakan Siswi SMKN 1 BOYOLANGU bernama Rahmania Nurmala Zahro. Bila anda ingin mengirimkan karya tulis, opini, saran, review, dll bisa mengirim ke email : jurnalmataraman@gmail.com