BLITAR,jurnalmataraman.com – Suasana penuh ketenangan menyelimuti ruang tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Blitar sejak awal bulan Ramadan. Pihak Lapas menggelar kegiatan tadarusan atau membaca Al-Qur’an sebagai bagian dari program pembinaan keagamaan bagi para narapidana. Kegiatan ini dilakukan dengan penuh kekhusyukan, terutama di dalam Masjid At-Taubat yang terletak di dalam Lapas.
Di dalam masjid tersebut, para narapidana laki-laki tampak khusyuk membaca setiap lafalan ayat suci Al-Qur’an. Beberapa dari mereka juga tampak sedang menjalankan sholat sunnah, seperti sholat taubat dan sholat dhuha, sebagai bagian dari upaya memperdalam ibadah selama bulan suci ini.
Tidak hanya para narapidana pria, kegiatan tadarusan ini juga diikuti oleh para tahanan wanita di blok perempuan. Setiap hari, mereka rutin melakukan tadarusan bersama, memberikan nuansa religius yang kental di dalam Lapas. Total ada lebih dari 570 tahanan muslim yang rutin mengikuti tadarusan Al-Qur’an secara bergilir selama bulan Ramadan.
Aulia, salah satu narapidana yang aktif dalam kegiatan tadarusan, mengungkapkan bahwa kegiatan ini memberinya ketenangan batin dan rasa kedamaian yang tidak ternilai.
“Kegiatan ini bukan hanya untuk mengisi waktu di bulan Ramadan, tetapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, memohon ampunan, dan mencari ketenangan batin,” ujar Aulia.
Sementara itu, Pradana Suwito Putra, Kasi Binadik dan Giatja Lapas Kelas II B Blitar, menjelaskan bahwa tadarusan ini merupakan bagian dari pembinaan spiritual yang rutin dilaksanakan di Lapas. Setiap tahunnya, kegiatan ini semakin diminati oleh para tahanan, yang tak hanya sekadar mengikuti kegiatan agama, tetapi juga untuk memanfaatkan bulan suci Ramadan untuk berintrospeksi diri dan memperbaiki diri.
“Dalam setiap kegiatan tadarusan, biasanya para narapidana mampu menyelesaikan hingga sepuluh kali khatam Al-Qur’an selama bulan Ramadan. Ini menunjukkan antusiasme mereka dalam menjalankan ibadah,” ungkap Pradana.
Selain memberikan kesempatan untuk memperdalam ibadah, tadarusan ini juga memberi harapan bagi para narapidana, bahwa melalui kegiatan ini, mereka bisa mendapatkan ampunan dan ketenangan batin, serta memperbaiki diri untuk masa depan yang lebih baik.
Kegiatan tadarusan yang dilaksanakan secara rutin ini menjadi bagian dari upaya pihak Lapas untuk memberikan pembinaan yang tidak hanya fokus pada aspek fisik, tetapi juga aspek spiritual, terutama di bulan yang penuh berkah ini.
(editor : Trias M.A)