Tulungagung, jurnalmataraman.com – Kemeriahan perayaan Kemerdekaan Indonesia Ke-79 juga dirasakan oleh pelajar SLBN Campurdarat Tulungagung. Pada Rabu Siang (21/8), para pelajar dan Guru SLBN Campurdarat membuat pertunjukan gelar karya.
Adapun pertunjukan gelar karya yang ditampilkan seperti pentas tari daerah, pantomim, hingga permainan alat tradisional angklung yang dilakukan oleh pelajar tuna rungu, tuna grahita, dan para guru.
Kepala SLBN Campurdarat multazamah mengatakan gelar karya bertujuan agar pelajar bisa lebih percaya diri dan mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya.
“Dari kegiatan P5 dimana kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompentesi karakter anak-anak supaya menjadi siswa-siswi pelajar pancasila, dan kegiatan ini dilaksanakan dengan sistem blog, tujuannya agar anak-anak menjadi fokus dan kegiatan ini lebih maksimal,” ujar Multazamah, Kepala SLBN Campurdarat
Sementara itu, salah satu pelajar tuna rungu, Jelita mengaku sangat senang bisa menampilkan seni musik tradisional angklung. Karena pentas itu menjadi pengalaman pertamanya.
“Jadi seminim mungkin itu pasti punya, karena masing-masing anak mepunyai kodrat alam berbeda dan disitulah perbedaan itu kita cover dan kita maksimalkan potensinya,” lanjutnya.
Meski memiliki keterbatasan, Jelita hanya membutuhkan 2 minggu untuk bisa memainkan alat musik angklung bersama teman-temannya.
“Jadi kita berlatih bermain angklung selama 2 minggu , untuk latihannya tidak begitu susah karena suka berlatih bermain angklung bersama-sama, ini pertama kalinya belajar angklung dan saya
tidak merasa kesulitan,” ujar Jelita, pelajar tuna rungu.
Dengan gelar karya yang dilakukan oleh pelajar SLBN Campurdarat, diharapkan dapat memotivasi pelajar untuk selalu percaya diri dan mampu menembus keterbatasan. (bon/vin)