Blitar, jurnalmataraman.com – Museum Penataran, terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, saat ini dikenal sebagai penyimpan benda-benda cagar budaya terlengkap di wilayah Blitar. Dengan lebih dari 450 koleksi, museum ini memiliki berbagai koleksi yang sangat beragam, terdiri dari 426 koleksi arkeologika, 17 koleksi etnografika, dan 7 koleksi keramologika.
Koleksi arkeologika di museum ini meliputi benda-benda penting seperti arca, prasasti, batu lingga-yoni, batu artefak, serta potongan relief. Salah satu benda yang sangat berharga adalah Prasasti Kinewu yang berasal dari tahun 829 Saka (907 Masehi), yang merupakan peninggalan dari Kerajaan Medang atau Mataram Kuno, yang menjadi salah satu benda tertua yang ada di museum ini.

Selain koleksi arkeologika, museum ini juga menyimpan koleksi etnografika yang meliputi peralatan-peralatan kuno yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat pada masa lalu. Koleksi ini termasuk alat transportasi tradisional seperti cikar, alat penggilingan tebu, alat bajak sawah, lesung, dan juga mata uang kuno. Di samping itu, ada pula koleksi keramik yang menggambarkan kehidupan masyarakat pada masa tersebut.
“Di museum ini untuk ruang pamer kita bagi menjadi dua ruangan, ruang arkeologi dan dan ruang etnografika, untuk keseluruhan itu sekitar 420-an, dominan koleksi yang ada di Museum Penataran kebanyakan arca yang disimpan di ruang arkeologi, karena memang museum ini termasuk museum daerah, jadia semua koleksi ini didapat dari jangkauan wilayah Kabupaten Blitar,” ungkap Fahrudin, Staf Museum Penataran
Sejak awal berdirinya, koleksi-koleksi ini sebelumnya berada di Pendopo Ronggo Hadi Negoro, namun pada tahun 1998, koleksi tersebut dipindahkan ke Museum Penataran. Seiring berjalannya waktu, jumlah koleksi museum ini terus berkembang, seiring dengan semakin banyaknya penemuan benda cagar budaya di wilayah Kabupaten Blitar.
Editor : Fikri Fadhlul
Ikuti WhatsApp Channel JTV Kediri dan dapatkan informasi terbaru dengan klik link berikut s.id/jtvkediriwa