Kediri, Jurnalmataraman.com – Setiap harinya Hanum Amalia selalu disibukkan dengan menyolet kain batik dirumahnya Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Hanum membuat batik untuk memenuhi pesanan dari pelanggannya. Mahasiswa Brawijaya tersebut merintis usaha batik sejak 4 tahun yang lalu meski masih 4 tahun namun usaha Hanum tidak pernah sepi dari pembeli.
Berawal dari kegiatannya yang membantu ibunya untuk membatik Hanum Amalia akhirnya mencoba merintis usaha sendiri berkat kerja kerasnya karya batik milik Hanum terjual ke berbagai daerah kota besar bahkan hingga luar negeri seperti Jepang.
Rata – rata dalam satu bulan perempuan berumur 22 tahun tersebut mampu menjual hingga puluhan batik uang jutaan rupiah pun mampu dikantongi Hanum hanya dalam satu bulan saja.
“Kalau untuk batik yang kami buat itu ada 2, jadi ada yang cap kemudian ada yang batik tulis kalau batik cap itu menggunakan alat yang seperti cap kalau batik tulis itu menggunakan canting, jadi prosesnya itu di canting seperti nulis seperti menggambar dan menulis tapi dIcanting nah itu yang membuat khas dari batik itu sendiri,” ujar Hanum Amalia Perajin Batik.
Dari banyaknya karya batik yang dibuat oleh Hanum motif batik Khas Kediri paling diminati oleh pembeli batik tersebut memiliki motif jaranan dan tahu kuning dan getuk pisang. Karena batik merupakan warisan budaya Indonesia maka Hanum mengajak seluruh masyarakat khususnya anak muda untuk ikut melestarikan batik.
Penulis: Beny Kurniawan
Editor: Ratna Ayu
Ikuti WhatsApp Channel JTV Kediri dan dapatkan informasi terbaru dengan klik link berikut s.id/jtvkediriwa