Trenggalek, jurnalmataraman.com – Sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Trenggalek melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Trenggalek, Jumat pagi. Mereka membawa poster-poster yang berisi ungkapan kekecewaan atas kebijakan Presiden Prabowo Subianto terkait program MBG (Makan Bergizi Gratis).
Aksi demo sempat diwarnai ketegangan ketika sejumlah mahasiswa membakar ban bekas di depan gedung DPRD Trenggalek, memicu dorongan antara massa dengan aparat kepolisian yang berjaga di lokasi. Polisi juga sempat mendorong para demonstran ketika mereka memaksa untuk memasuki gedung DPRD.
Tuntutan utama dari mahasiswa adalah menolak efisiensi anggaran yang digunakan untuk mendanai program MBG. Menurut Rian Pirmansyah, salah satu mahasiswa, anggaran tersebut seharusnya dialokasikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Trenggalek yang dianggap masih jauh dari kata layak. Mahasiswa menilai bahwa banyak siswa di Trenggalek yang terpaksa putus sekolah karena tingginya biaya pendidikan, sehingga mereka menuntut adanya program sekolah gratis.
“Pemotongan efisiensi pendidikan di inpres nomor satu tahun 2025 tersebut dipotong minimal 20% jadi itu nanti bisa terjadi pembengkakan lebih dari 20%, yang kami takutkan itu karena pendidikan di Trenggalek belum merata untuk fasilitas dan segalanya di pendidikan belum maksimal jadi kami meminta agar tidak dipotong, karena kalua dipotong kesenjangan pendidikan antara masyarakat perdesaan dan perkotaan itu semakin jauh,” ujar Rian Pirmansyah.

Sayangnya, meskipun para mahasiswa telah menyampaikan tuntutannya, tidak ada satupun anggota DPRD Trenggalek yang menemui mereka. Pihak DPRD beralasan bahwa seluruh anggota dewan sedang bertugas di luar kota. Sebagai tindak lanjut, aksi demonstrasi tersebut ditutup dengan pertemuan daring antara mahasiswa dengan Ketua DPRD Trenggalek. Dalam pertemuan tersebut, mahasiswa meminta agar DPRD Trenggalek menyampaikan tuntutan mereka kepada DPR RI agar kebijakan terkait pendidikan bisa segera dievaluasi dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Sekretaris DPRD Trenggalek, Muhtarom, mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut telah dilaksanakan secara daring untuk mendengarkan aspirasi mahasiswa. “Mahasiswa inign bertamu ke DPRD mereka datang kesini karena kantor sedang tidak ada maka kami terima, kami fasilitasi, kami hubungkan secara daring, dan mahasiswa sudah bisa beraudiensi secara langsung,” ungkapnya.
Meski aksi tersebut tidak menghasilkan pertemuan langsung dengan anggota DPRD, mahasiswa berharap tuntutan mereka dapat diperhatikan dan menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan pendidikan ke depan.
Editor: Fikri Fadhlul Aziz
Ikuti WhatsApp Channel JTV Kediri dan dapatkan informasi terbaru dengan klik link berikut s.id/jtvkediriwa