Tulungagung, Jurnalmataraman.com, Terdapat 13 titik longsor, di tiga desa masuk wilayah Kecamatan Sedang, Tulungagung terjadi longsor. Salah satu titik longsor di Desa Nyawangan, memakan tiga korban jiwa, (23/10/2022).
Camat Sendang, Imam Suwoyo mengatakan, telah terjadi longsor di waktu hampir bersamaan di tiga desa. Diantaranya Desa Nglurup ada dua titik besar longsor menimpa jalan dan jalan yang dekat dengan rumah warga.
“Untuk longsor yang terjadi di Desa Nglurup tidak ada korban,” tuturnya.
Sedangkan di Desa Nyawangan, ada sekitar empat titik longsor yang terjadi di akses jalan. Satu titik longsor yang memakan korban jiwa berada di Dusun Bantengan, Desa Nyawangan.
Mulanya sejak 14.00 WIB hujan angin melanda Desa Nyawangan. Pada 15.30 WIB terjadi longsor di jalan Desa Nyawangan.
“Karena jalan tertutup longsor, akhirnya warga melakukan pembersihan. Agar jalan dapat dilalui oleh warga,” tuturnya.
Namun sekitar 16.30 WIB terjadi lomgsor susulan, ketika warga sedang melakukan pembersihan material longsor. Akibatnya, beberapa warga tertimpa material longsor.
“Jarak longsor pertama dan kedua sekitar satu jam. Karena beberapa warga tertimpa material longsor, akhirnya dilakukan pencarian,” jelasnya.
Imam mengungkapkan, ada tiga korban yang meninggal dunia akibat tertimpa material longsor. Satu korban meninggal di lokasi, dan dua korban sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi nyawanya tidak bisa tertolong.
“Korban meninggal dunia diantaranya, Mulyono (37), Darmani (65) dan Kerno (65), asal Dusun Bantengan, Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang. Ada juga satu korban yang mengalami luka ringan,” paparnya.
Saat ini korban meninggal sudah dibawa ke rumah duka.
Imam menambahkan, selain dua desa, longsor juga terjadi di Desa Geger, Kecamatan Sendang. Setidanya ada tiga rumah dan empat jalan yang terdampak longsor. Namun, untungnya longsor di Desa Geger tidak ada korban jiwa.
Saat ini proses evakuasi tanah longsor di Kecamatan Sendang, dihentikan untuk sementara waktu. Pasalnya, kondisi masih hujan dan tanah masih labil. Apalagi waktu sudah malam.
“Jadi untuk proses evakuasi akan dilanjutkan pagi hari, sembari melakukan koordinasi dengan BPBD untuk melakukan penanganan secara komperhensif. Langkah ini kami ambil, dengan mangaca kejadian longsor di Desa Nyawangan,” pungkasnya.